KOMPAS.com - Belum genap berusia 20 tahun, tetapi mahasiswa Departemen Teknik Sistem dan Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini berhasil menyelesaikan studinya.
Jasmine Athifa Azzahra mengikuti wisuda ke-124 ITS pada usia 19 tahun 9 bulan dan meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,53. Dia pun menyandang predikat sebagai wisudawan termuda di prosesi wisuda kali ini.
Jasmine mengaku memulai pendidikan di taman kanak-kanak (TK) pada usia 3,5 tahun. Kemudian, di usia 5,5 tahun Jasmine sudah mulai menduduki bangku sekolah dasar (SD), dan menjadi siswa termuda dibandingkan teman-teman sekolah sebayanya saat itu.
Baca juga: Jaga Kesehatan Mata, Seperti Ini Rekomendasi Screen Time pada Anak
Dia kemudian melanjutkan pendidikan ke Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Malang melalui program akselerasi.
"Saat masuk Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Malang, saya juga mengambil program akselerasi dan lulus dalam kurun waktu dua tahun," kata Jasmine seperti dikutip dari situs resmi ITS, Sabtu (16/10/2021).
Dia menerangkan, memilih melanjutkan studi ke Teknik Sistem dan Industri ITS dan lolos melalui jalur SBMPTN. Jasmine memilih Departemen Teknik Sistem dan Industri ITS karena selama sekolah, ia tertarik untuk mempelajari ilmu sistem dan industri.
"Waktu melihat ranking tiap universitas untuk jurusan Teknik Sistem dan Industri, ITS ada di ranking atas. Saya memutuskan untuk mengambil TI di ITS," ungkap putri pasangan Hanieful Athhar dan Annisa Kesy Garside ini.
Baca juga: Mahasiswa UMM Olah Kulit Kacang Tanah untuk Obat Alternatif Asam Urat
Disinggung mengenai motivasi melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi di usia muda, Jasmine mengaku motivasi terbesarnya adalah membahagiakan dan membanggakan orangtua.
Meski awalnya iseng saat mendaftar program akselesari, ternyata orangtuanya sangat mendukung.
Jasmine mengaku banyak tantangan yang dirasakan menjadi mahasiswa paling muda dibanding teman-teman satu angkatannya. Selain harus lebih rajin dan berusaha keras untuk menyeimbangkan diri dengan teman-temannya, ada tantangan dalam bersosialisasi, yakni perlu bersikap lebih dewasa dan mandiri.
Jasmine menjelaskan, ketertarikannya pada bidang ilmu yang diminati pada jurusannya yakni keilmuan optimasi, statistik, dan simulasi.
"Tapi fokus saya lebih ke optimasi, saya tertarik karena keilmuannya menantang dan aplikasinya ada di banyak sektor industri," terangnya.
Baca juga: Bank Danamon Buka Lowongan Kerja Lulusan D3-S1, Buruan Daftar
Karena ketertarikannya di bidang ilmu tersebut, Jasmine pernah bergabung menjadi Asisten Laboratorium Pemodelan Quantitatif dan Analisa Kebijakan Industri yang lebih dikenal dengan sebutan laboratorium QMIPA.
"Saya menjadi sekretaris selama satu semester. Selain itu, juga membantu dosen di kelas untuk membuat soal latihan, asistensi tugas besar, dan tutor di luar kelas," paparnya.
Selain aktif di bidang ilmu yang diminati, Jasmine juga aktif dalam beberapa organisasi keagamaan. Persis dengan latar belakang sekolahnya, ia sangat berminat dengan organisasi agar bisa mengembangkan diri khususnya sebagai muslimah yang lebih baik.