Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Foto Wisudawan ITS di Makam Orangtua, Begini Kisah Sebenarnya

Kompas.com - 15/10/2021, 16:13 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kenangan bersama orangtua menjadi sangat berarti bagi kehidupan anak. Apalagi setelah orangtua tiada, kenangan tersebut tentu membekas di ingatan anak hingga dewasa. 

Seperti yang dirasakan salah satu wisudawan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Nadhifa Laudza Shabrina.

Pada hari kelulusannya, Shabrina mengunjungi makam ayahnya. Dia berfoto dengan pose sama memegang ijazah sama seperti saat hari kelulusan ayahnya pada tahun 2009 silam. Foto tersebut ia unggah ke media sosial dan menjadi perhatian banyak netizen.

"Foto ini hanya untuk mengenang kembali kisah saya dan papa," kata Shabrina seperti dikutip dari situs resmi ITS, Kamis (14/10/2021).

Baca juga: Bank Danamon Buka Lowongan Kerja Lulusan D3-S1, Buruan Daftar

Foto di makam ayah saat wisuda

Shabrina mengaku bersyukur sebab banyak dari netizen yang turut mendoakan almarhum sang ayah yang telah tiada pada 29 Desember 2013. Setelah melihat unggahannya di media sosial tersebut.

"Senang bisa meninggalkan jejak yang baik di ITS (seperti almarhum ayah) dan menyentuh hati teman-teman," ujar Shabrina.

Dia menceritakan saat usia 10 tahun atau tepatnya pada Oktober 2009 lalu dia juga sempat berfoto dengan memegang ijazah milik sang ayah, Eko Julianto Prihantoro ST MT. Waktu itu, Shabrina berfoto memegang ijazah ayahnya di depan gedung Graha Sepuluh Nopember ITS.

Kala itu, kedua orangtuanya yakin jika suatu saat nanti dia juga akan memegang ijazah miliknya sendiri.

"Seperti ada malaikat lewat, pernyataan tersebut sungguh terwujud bahkan di kampus yang sama dengan ayah," ungkap gadis asal Surabaya ini.

Baca juga: Pakar Unair: Penerapan Integrasi NIK dengan NPWP Perlu Dikaji

Ikuti jejak sang ayah kuliah di ITS

Pilihannya berkuliah di ITS bukan semata-mata karena ingin mengikuti jejak sang ayah yang merupakan lulusan program Magister (S2) di Magister Manajemen Teknologi (MMT) ITS.

Dia mengaku, sejak awal sudah tertarik dengan departemen pilihannya. Selain itu Shabrina juga merasa bahwa mengenyam pendidikan di ITS adalah pilihan yang tepat.

Shabrina menambahkan, dia kuliah di ITS sejak 2017 hingga lulus tahun 2021 juga tak luput dari jatuh bangun seperti mahasiswa pada umumnya. Mulai dari tugas yang berat hingga capaian nilai terkadang tidak sesuai ekspektasi.

Shabrina merasa beruntung dirinya mampu menyelesaikan masa studinya dengan dukungan keluarga dan lingkungan yang suportif. "Berani memulai sesuatu artinya berani bertanggung jawab hingga akhir," imbuhnya.

Ringankan beban ibu sebagai tulang punggung keluarga

Sulung dari tiga bersaudara ini mengaku, tekad utamanya menyelesaikan studi sarjana adalah untuk meringankan beban sang ibu yang sudah tujuh tahun menjadi tulang punggung keluarga. "Semoga pencapain ini dapat mengisi ruang bangga di hati mama," beber gadis kelahiran 1999 ini.

Shabrina selalu mengingat motivasi almarhum ayahnya yang selalu mengatakan bila sang ayah saja bisa, pasti dirinya juga mampu melewati hal itu. Peran almarhum ayah yang mengisi 14 tahun kehidupannya menjadi sesuatu yang penting. 

Baca juga: Ini 5 Aplikasi Pembuat Kuis Daring Agar Belajar Lebih Interaktif

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com