Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Erwin Hutapea
ASISTEN EDITOR

Penyelaras Bahasa dan penulis di Kompas.com, pemerhati kebahasaan, dan pengelola media sosial Bicara Bahasa

Salah Kaprah Bahasa, antara Ketidaktahuan dan Kemalasan (1)

Kompas.com - 01/10/2021, 09:42 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

2. Meregang nyawa artinya hampir mati atau sekarat, bukan meninggal dunia, tewas, atau gugur.
Kalau yang dimaksud meninggal dunia, bisa diganti dengan frasa "kehilangan nyawa".

Contoh:
- Seorang warga meregang nyawa akibat gigitan ular yang ditemuinya di hutan. (Salah)
- Seorang warga meninggal dunia akibat gigitan ular yang ditemuinya di hutan. (Benar)

3. Pedestrian adalah pejalan kaki, sedangkan jalur pedestrian itu artinya jalur pejalan kaki atau trotoar.

Contoh:
- Pemkot Yogyakarta menata kembali pedestrian di sepanjang Jalan Malioboro agar tampak lebih indah dan menarik. (Salah)
- Pemkot Yogyakarta menata kembali jalur pedestrian di sepanjang Jalan Malioboro agar tampak lebih indah dan menarik. (Benar)
- Lalu lintas di daerah Tanah Abang sangat padat sehingga pedestrian harus berhati-hati ketika berjalan dan menyeberang jalan. (Benar)

4. Frasa “dua sejoli” itu salah karena lewah atau berlebihan. Sebab, kata “sejoli” sudah berarti sepasang, yang artinya terdiri dari dua orang atau benda.

Contoh:
- Dua sejoli itu mengikat janji pernikahan dalam suasana haru. (Salah)
- Sejoli itu mengikat janji pernikahan dalam suasana haru. (Benar)

Baca juga: Setahun Pandemi Corona, Istilah Seputar Covid-19 Pun Tercipta

5. Bergeming artinya diam atau tidak bergerak.
Penulisan “tak bergeming” yang maksudnya diam atau tidak bergerak itu lewah atau berlebihan dan malah berlawanan arti.

Contoh:
- Sejumlah bank sentral di dunia tidak bergeming menanggapi keputusan Bank Dunia terkait penanganan pandemi Covid-19. (Salah)
- Sejumlah bank sentral di dunia bergeming menanggapi keputusan Bank Dunia terkait penanganan pandemi Covid-19. (Benar)

Masih banyak contoh salah kaprah yang lain. Kita tidak bisa hanya bergeming dan membiarkan kesalahan itu terus terjadi, bahkan meluas. Untuk itu, kita akan membahas contoh-contoh yang lain dalam artikel selanjutnya. Salam kaprah....

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com