Fakultas Seni Rupa IKJ Gelar Diskusi Nasional "Seni Rupa di Pusaran Urban"

Pembicara lain, Lenny Agustin (Fashion Designer, Akademisi IKJ) menyampaikan, masa pandemi bagi kalangan urban telah membawa perubahan gaya hidup dan pola pikir, termasuk juga membawa pengaruh dalam fesyen.

"Perubahan fesyen (selama pandemi), secara umum menjadi seperti gaya-gaya rumahan yang nyaman juga peduli kesehatan ala Nakes yang simple, lurus tanpa banyak aksesoris," jelas Lenny.

Sisi lain, aura semangat untuk tetap berkreasi selama pandemi juga banyak disematkan para desainer di beragam media busana seperti jaket hingga masker.

Baca juga: Bangun Optimisme lewat Seni, Dosen ITB Ini Ajak Masyarakat Melukis Bersama

Dalam konteks ruang publik, Suwarno Wisetrotomo (Akademisi ISI Yogyakarta) menilai tegangan kepentingan antarpengguna ruang publik disebabkan karena beragam kepentingan dari pengguna.

"Perlu komunikasi, negosiasi, kompromi, untuk meminimalisasi benturan antarpengguna, atau menghindarinya jika tujuannya untuk kritik dan provokasi kepada 'penguasa'," tegas Suwarno.

"Negara sebagai fasilitator (perlu) membuka diri untuk melakukan percakapan. Seniman sebagai pengguna ruang publik juga perlu membuka diri untuk mencari kompromi-kompromi tanpa kehilangan sikap kritis dan spirit untuk melakukan perlawanan," tambahnya lagi.

Seminar nasional ini rencananya akan diagendakan menjadi kegiatan berkesinambungan yang akan diadakan secara rutin setahun sekali dengan mempertimbangkan dinamika sosial, budaya, politik, dan ilmu pengetahuan di masa mendatang.