Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Mahasiswa UB Buat Hand Sanitizer Tanpa Alkohol

Kompas.com - 19/08/2021, 16:32 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Hand sanitizer adalah salah satu jenis antiseptik yang efektif dan efisien sebagai pengganti air dan sabun untuk menghindar dari virus, terutama pada masa pandemi Covid-19.

Biasanya bentuk dari hand sanitizer adalah gel atau cair.

Baca juga: Mahasiswa UB Teliti Kandungan Tanaman Jarak Cina untuk Terapi Covid-19

Tentunya, hand sanitizer yang ada di pasaran memiliki kandungan alkohol 60-80 persen.

Seperti etanol dan campuran dari senyawa triklosan yang memiliki sifat antibakteri, antivirus dan antijamur, dengan cara kerja menghancurkan dan menggumpalkan sel dari agen.

Namun, penggunaan antiseptik secara berlebihan dan terlalu sering tidak baik.

Karena, dapat menyebabkan iritasi kulit dan juga mudah terbakar dari bahan utamanya, alkohol.

Atas dasar hal itu membuat tiga mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) menciptakan hand sanitizer non-alkohol berbasis nanopartikel perak yang termodifikasi kitosan.

Ketiga mahasiswa UB itu tergabung dalam tim PKM RE. Ketua Tim itu bernama Baiq Emalia, sedangkan anggotanya adalah Vita Valiana dan Siti Sainidah.

Pembuatan hand sanitizer dari tiga mahasiswa UB itu di bawah bimbingan Ika Oktavia Wulandari.

Baiq menjelaskan, nanopartikel perak ini bersifat antimikroba dan telah banyak diaplikasikan pada dunia medis.

Baca juga: 5 Mahasiswa UB Kembangkan Minuman Penurun Obesitas

"Selain itu dalam beberapa riset sebelumnya telah dibuktikan sifat antivirusnya," kata dia melansir laman UB, Kamis (19/8/2021).

Namun untuk mengantisipasi ketidakmerataan ukuran nanopartikel, digunakan tambahan kitosan sebagai agen penstabil, karena bersifat antibakteri serta aman untuk kulit.

Metode pembuatan nanopartikel perak yang digunakan oleh tim ini adalah biosintesis, dengan menggunakan bioreduktor berupa ekstrak kulit pisang kepok.

Pemilihan kulit pisang kepok, sebut dia, dilakukan karena limbah kulit pisang kepok yang sangat melimpah.

Selain dapat meningkatkan nilai manfaat dari limbah, pemilihan bioreduktor juga dinilai lebih aman, jika dibandingkan dengan penggunaan bioreduktor kimia.

Hasil yang telah diperoleh, sambung dia, menunjukkan gel hand sanitizier non-alkohol berbasis nanopartikel perak ini memiliki nilai aktivitas antibakteri yang lebih tinggi, dibanding hand sanitizer dengan kandungan alkohol 70 persen yang ada di pasar.

Baca juga: 3 Mahasiswa UB Buat Obat Luka Diabetes dari Bahan Telur Keong Mas

Selain itu, berdasarkan uji secara in silico, bahan aktif nanopartikel perak dalam hand sanitizier ini juga bersifat antivirus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com