Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/08/2021, 17:33 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Obesitas merupakan suatu penyakit multifaktorial, yang terjadi akibat akumulasi jaringan lemak berlebihan.

Sehingga dapat menimbulkan dampak buruk pada kesehatan dan kesejahteraan hidup berikutnya.

Baca juga: Lima Mahasiswa UB Ciptakan Sereal Cegah Diabetes dan Kolesterol

Permasalahan obesitas menjadi faktor resiko terjadinya komplikasi penyakit kardiovaskuler, diabetes, dan osteoporosis.

Sekitar 70 persen faktor penyebab obesitas disebabkan oleh konsumsi makanan yang melebihi kebutuhan angka kecukupan gizi (AKG) per hari.

Penurunan obesitas dapat dilakukan dengan mengkonsumsi kalsium yang cukup.

Adanya hal itu, lima mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) dari dua fakultas mengembangkan minuman penurun obsesitas yang aman dan tanpa efek samping.

Mereka adalah Dimas Teguh Prasetyo (Fapet), Umi Lailasari (Fapet), Berliana Arifa Noer Shodiq (Fapet), Gita Aprini (Fapet) dan Hildatussyarifah (FT).

Salah satu upaya yang dilakukan dengan memanfaatkan kandungan kalsium pada tulang ikan tuna untuk dijadikan nanokalsium yang selanjutnya di tambahkan pada yoghurt.

"Kalsium dari tulang ikan tuna dalam bentuk nano mampu meningkatkan penyerapan kalsium sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan asupan kalsium harian," ucap Dimas yang merupakan Ketua Tim pengembang minuman penurunan obsesitas, seperti melansir laman UB, Senin (2/8/2021).

Dia mengaku, upaya untuk meningkatkan nilai tambah dari kalsium dilakukan dengan membentuk nanokalsium melaluiteknik Pulsed Electric Field (PEF).

Baca juga: Dosen Unair Ungkap Fakta Makanan Cegah dan Obati Covid-19

Teknik ini mampu menonaktifkan mikroorganisme dan enzim pada suhu kamar.

Pembuatan nanokalsium dari tulang ikan tuna ini menggunakan metode PEF dengan tegangan 16,5 kV dan frekuensi 15 kHz yang dilaksanakan di laboratorium TPPHP FTP UB.

Setelah dilakukan uji, diketahui bahwa dalam sampel seberat 0.01 gram terdapat kandungan kalsium sebesar 0.0025 gram.

Untuk menambahkan kalsium, tim mencampur dengan yoghurt.

"Yoghurt dipilih karena sudah banyak dikenal masyarakat sebagai minuman yang memiliki banyak manfaat sehingga potensi penerimaan yoghurt nanokalisum ini akan lebih tinggi," jelas Dimas.

Dari kombinasi tulang ikan tuna dan yogurt dihasilkan minuman yang efektif dapat menurukan kadar kolesterol dan trigleserida sebagai faktor utama penyebab obesitas.

Dari karya itu, kelima mahasiswa di bawah bimbingan Premy Puspitawati Rahayu berhasil meraih dana riset dari Kemendikbud Ristek dalam ajang Pekan Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Eksakta .

Baca juga: UB Posisi 4 Perguruan Tinggi Terbaik Indonesia Versi Webometrics 2021

Selanjutnya, tim ini akan berjuang ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) XXXIV 2021 mendatang, dalam membesarkan nama minuman yang bisa menurunkan obesitas.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com