Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Unair: Ternyata Ini Penyebab Demam Drakor pada Remaja Indonesia

Kompas.com - 09/05/2021, 08:59 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa tahun ini, masyarakat Indonesia gemar menonton serial drama. Bukan dari Indonesia, tetapi semua sudah paham yakni drama Korea (drakor).

Hal ini tak lepas karena berkembangnya Hallyu atau Korean Wave di Indonesia. Hallyu atau Korean Wave adalah budaya pop Korea Selatan yang tersebar ke berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

Salah satu Korean Wave yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia terutama remaja perempuan adalah serial drakor. Mengikuti fenomena tersebut, mengapa remaja perempuan menggemari drama korea?

Baca juga: Pakar Unair: Ini Tips Tingkatkan Imun Tubuh

Adanya Korean Wave

Pakar Kajian Sinema Universitas Airlangga (Unair) Igak Satrya Wibawa S.Sos., MCA., Ph.D., menyebut hal itu dikarenakan adanya demam Korean Wave yang sedang menjamur di Indonesia.

Hal itu menjadi gelombang budaya di seluruh dunia yang biasa disebut dengan Korean Culture Invasion (Perluasan Budaya Korea).

"Saya mengambil asumsi dari awal, ada beberapa kemungkinan faktor penyebabnya," ujar Igak seperti dikutip dari laman Unair, Jumat (7/5/2021).

"Yang utama tentu saja karena adanya demam Korean Wave. Ini menjadi kecenderungan bahwa tren adalah salah satu faktor penting," jelasnya.

Mengarah ikatan emosional

Dijelaskan, remaja bergender perempuan menduduki rating tertinggi sebagai penikmat drakor, itu disebabkan karena drakor utamanya ditujukan kepada penonton perempuan.

Drama korea mengarah kepada ikatan emosional yang secara stereotipe lebih dimiliki oleh perempuan.

"Tidak hanya drama Korea, tetapi konsep drama sejak dulu memang diarahkan pada audience perempuan. Drama dibuat untuk mereka yang menyukai sentuhan-sentuhan psikologis emosional, dan itu lebih besar ada pada perempuan," terangnya.

Dosen Kajian Sinema menambahkan, para produser drakor juga melengkapi karya drama dengan sajian fisik yang mempesona dan menampilkan alur cerita yang dramatis.

Baca juga: Tips Olahraga Saat Puasa untuk Tingkatkan Imun ala Pakar Unair

Hal ini karena semua drama pasti menjual narasi-narasi emosional dan fisik yang rupawan. Menurut Igak, itu sudah menjadi standar dari drama dan mencari aktor/aktris yang sedang dalam puncak popularitas.

Penetrasi pada platform digital

Selain itu ialah dengan pilihan media penyebaran. Ini karena di era milenial seperti ini, tentu layanan digital menjadi pilihan utama yang banyak digunakan oleh remaja.

Sehingga, strategi penetrasi pasar drama Korea memilih menjual pada platform digital seperti media streaming berbayar, aplikasi mobile, dan masih banyak lagi yang lebih digandrungi oleh kawula muda.

Menurutnya, sinetron di tanah air hanya dimunculkan melalui tayangan televisi, sementara televisi bukan lagi menjadi pilihan media generasi sekarang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com