Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Teman Tak Tahu Apa Itu Berpuasa, Adi Lakukan Syiar di Taiwan

Kompas.com - 08/05/2021, 12:12 WIB
Mahar Prastiwi,
Albertus Adit

Tim Redaksi

"Tapi baru-baru ini terjadi kasus positif, yang terkonfirmasi positif ini sempat berkunjung di salah satu masjid. Hal ini mengakibatkan ada pengetatan di berbagai masjid. Saat Idul Fitri mendatang, masjid tidak membuka shalat Ied seperti biasanya," imbuh Adi.

Baca juga: Ramadhan di Swiss, Mahasiswa S3 Ini Puasa Tapi Nggak Terasa Lapar

Saat ini jumlah mahasiswa dari Indonesia di kampusnya sekitar 200 orang. Namun yang Muslim sekitar 20 orang. Jumlah ini termasuk banyak karena di tahun pertama Adi menempuh pendidikan, jumlah teman Muslim, hanya 2 orang yang biasa jadi imam saat shalat dan 3 makmum.

"Sudah 4 tahun berturut-turut tidak mudik, karena saat Idul Fitri biasanya masih ada jadwal perkuliahan. Biasanya kami setelah shalat Ied, bersilahturahmi dengan sesama mahasiswa dan masak makanan khas Indonesia, seperti opor," tutur Adi.

Rindu berbuka dan sahur bersama keluarga besar

Adi mengaku, saat Ramadhan seperti ini sangat merindukan suasana berbuka puasa dan sahur bersama keluarga besar. Ditambah lagi dengan makanan khas Indonesia. khususnya makanan-makanan khas Bandung yang sangat sulit ditemukan di Taiwan.

Selama berada di Taiwan, Adi jadi lebih mensyukuri hal-hal kecil yang dulu dianggap hal biasa. Yakni mendengarkan suara adzan di masjid atau mendengarkan suara membangunkan sahur.

Hal-hal sederhana seperti itu tidak bisa ditemukan selama Adi berada di Taiwan. Karena saat shalat Jumat di masjid, suara adzan hanya diperbolehkan di area masjid saja.

Penggunaan pengeras suara diperbolehkan sampai keluar masjid diperbolehkan saat hari-hari besar saja seperti Idul Fitri dan Idul Adha.

Baca juga: Ini 12 Langkah Ikuti Pendaftaran Beasiswa Kemendikbudristek 2021

Adi berpesan bagi mahasiswa lain di PPI yang belum bisa mudik agar tetap bersabar. Tetap sehat dan tetap semangat menjalankan ibadah puasa di luar negeri.

"Kita juga harus selalu menjaga kuantitas dan kualitas ibadah selama Ramadhan. Hal ini harus dilakukan untuk memaknai Ramadhan di masa pandemi seperti sekarang," pungkas Adi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com