KOMPAS.com - Bagi para petani cabai, hama atau penyakit pada tanaman menjadi hal yang sangat merugikan. Apalagi cabai termasuk yang rentan diserang hama atau penyakit tanaman.
Saat terserang organisme penganggu tanaman (OPT) menjadi sesuatu yang sangat merugikan petani. Bahkan jika tidak cepat ditanggulangi akan menyebabkan gagal panen.
Baca juga: Pakar IPB: 5 Tips Jaga Keseimbangan Air di Tubuh Saat Puasa Ramadan
Karena budidaya cabai yang cukup mudah, tanaman ini tidak hanya dibudidaya petani berskala besar.
Tapi bagi ibu rumah tangga yang ingin berhemat, juga bisa juga menanam cabai di pekarangan rumahnya.
Ada beberapa hama atau penyakit tanaman cabai yang sering membuat cabai busuk dan gagal panen.
Merangkum dari kanal Youtube Institut Pertanian Bogor (IPB), ada beberapa hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman ini.
Yuk kita kenali hama pada tanaman cabai, gejala dan cara menanggulanginya.
Baca juga: Ingin Daya Tahan Tubuh Tetap Terjaga Saat Puasa? Ini Kata Dosen UGM
Serangan penyakit Antraknosa ini muncul pada musim penghujan.
Jika terserang hama ini, biasanya tanaman cabai memiliki lingkaran konsentris berwarna hitam atau putih. Selain itu cabai jadi busuk dan keriput.
Tanaman cabai yang terkena penyakit layu bakteri akan menunjukkan gejala layu dan kematian mendadak tanaman.
Gejala yang dialami pada tanaman cabai yakni batang berupa menjadi warna cokelat dan tanaman mati tanpa daun menguning.
Baca juga: 8 Tanaman Bermanfaat bagi Reproduksi Perempuan ala Dosen Itera
Tanaman cabai jika terkena penyakit ini akan menunjukkan gejala daun keriting kuning dan kerdil.
Salah satu hama yang menyerang tanaman cabai adalah Thrips.
Gejalanya tanaman cabai terdapat bercak keperakan dan daun jadi keriting.
Baca juga: Peserta UTBK Tak Bawa Hasil Covid-19, UGM Sediakan Tes GeNose
Jika tanaman cabai terserang hama lalat buah, menunjukkan gejala buah busuk dan rontok jika dibuka ada belatung di dalam buah.
Jika tanaman cabai terkena OPT, bisa ditanggulangi dengan menggunakan sistem penanganan hama terpadu.
Menurut Dosen Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian IPB Suryo Wiyono, mengelola hama penyakit agar tidak menimbulkan kerusakan yang berat bisa dilakukan dengan 3 langkah ini.
Baca juga: Siswa, Begini Cara Menata Meja Kursi Kelas Saat Belajar Tatap Muka
1. Mengurangi jumlah sumber serangan hama dan penyakit
Jumlah sumber serangan hama dan penyakit dilakukan dengan menghilangkan atau memusnahkan sisa tanaman atau bahkan tanaman dari musim sebelumnya.
"Selain itu gulma-gulma berdaun lebar yang merupakan sumber virus harus dibersihkan pada awal musim tanam," ungkap Suryo.
2. Meningkatkan ketahanan atau kesehatan tanaman
Meningkatkan ketahanan tanaman atau kesehatan tanaman dengan cara pemilihan varietas yang adaptif dan optimalisasi pemupukan sesuai dengan daerah masing-masing.
"Lakukan imunsasi dengan mikroba-mikroba yang bermanfaat," ujar Suryo.
Baca juga: Ingin Dapat Tunjangan Kuliah Rp 36 Juta Per Tahun? Simak Syaratnya
3. Menyehatkan lingkungan
Langkah menyehatkan lingkungan sekitar agar tidak mendukung perkembangan penyakit atau hama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.