"Pola makan masyarakat Indonesia didominasi oleh konsumsi makanan yang tinggi kolesterol, gula, garam, makanan sintetis, dan pengawet. Akibatnya, 73 persen kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakit tidak menular," ungkapnya.
Sekolah Dasar RRI Cisalak sebagai sekolah sehat tempat Eko mengajar, mengakali fakta di atas dengan mengadakan program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Salah satu kegiatannya adalah dengan mewajibkan anak membawa bekal dari rumah di setiap hari Jumat.
Melalui kegiatan tersebut, selain mendorong anak untuk mengurangi jajan sembarangan, sekolah berkesempatan mengontrol konsumsi gizi anak berdasarkan hasil pengamatan pada bekal yang dibawa.
Baca juga: 4 Prinsip Gizi Seimbang bagi Anak Usia Dini
"Meski tidak 100 persen, rata-rata terdapat signifikansi antara tumbuh kembang dengan prestasi anak. Ketika anak tidak nyambung saat diajak bicara, misalnya, itu adalah salah satu tanda-tanda yang perlu diperhatikan guru," kata Eko.
"Coba bicarakan dengan orang tua dan cek kondisi keluarga. Data-data tentang tumbuh kembang anak, terutama di sekolah dasar, sangat dibutuhkan oleh guru untuk bergerak cepat," imbuh Eko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.