Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandemi dan Sederet Dampak Negatif bagi Anak Menurut Guru Besar Unpad

Kompas.com - 24/02/2021, 09:36 WIB
Mahar Prastiwi,
Albertus Adit

Tim Redaksi

"Hal ini mengganggu stabilitas lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang serta memberikan banyak tekanan pada anak-anak dan remaja. Keluarga mereka yang dapat mengakibatkan masalah kesehatan, mental dan perilaku, perkembangan dan mungkin saja kekerasan terhadap anak," imbuh Prof. Meita.

Berdampak pada mental emosional remaja

Tak hanya soal kesehatan anak, Pandemi Covid-19 pun memberikan dampak pada masalah mental emosional anak khususnya remaja.

Sebelum pandemi, berdasarkan survey di sejumlah SMP dan SMA dengan menggunakan Strengths and Difficulties Questionnaire (SDQ), diperoleh data conduct problems 38,9 persen, hyperactivity 15,6 persen, emotional symptoms 30 persen, peer problems 29,3 persen dan masalah keseluruhan 31.6 persen.

Survey yang sama dilakukan pada masa pandemi menunjukkan emotional symptoms 35,4 persen, conduct problems 23,9 persen, hyperactivity 18,9 persen, peer problems 26,1 persen dan masalah keseluruhan 35,6 persen.

Baca juga: Dosen Unsoed Kembangkan Alat Deteksi Kualitas Jeruk

"Akibat pandemi masalah mental emosi menunjukkan peningkatan, tampaknya masalah emosi paling menonjol, sedangkan sebelum pandemi masalah conduct lebih menonjol," tegas Prof. Meita Dhamayanti.

Perkembangan pandemi Covid-19 terus berubah secara dinamis. Spektrum ilmu tumbuh kembang anak-pediatri sosial pun berkembang secara dinamis seiring dengan kemajuan teknologi kesehatan anak dan perubahan berbagai determinan bio-psiko-sosial.

"Di era epigenetik saat ini perlu dipahami bahwa potensi genetik seorang anak dibentuk dari interaksi aspek alamiah (nature) dan aspek pengasuhan (nurture)," tutup Prof. Meita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com