Terkait hal ini, Rektor menyampaikan Uhamka telah menjalin kemitraan dengan perguruan tinggi lain dan juga dunia industri, dalam dan luar negeri dalam memperkuat semangat program Kampus Merdeka.
Baca juga: Kampus Merdeka, Menjawab Tuntutan Masa Depan
Selain Kampus Merdeka, guna meningkatkan kualitas pendidikan, Prof. Gunawan mengungkapkan pihaknya terus mendorong para pengajar atau dosen Uhamka mengejar gelar doktor.
"Sebuah perguruan tinggi unggul minimal 75 persen dosennya bergelar doktor. "Kalau belum 75 persen, belum unggul," ujarnya.
Dari jumlah 622 dosen Uhamka, 152 orang atau sekitar 24,44 persen telah memiliki gelar doktor. Sementara sisanya, 470 orang dosen masih bergelar master atau S2.
"Ada 80 orang (dari jumlah tersebut) yang masih menempuh studi doktoral. Kami menargetkan tahun ada 50 orang dosen yang lulus atau mengambil gelar doktor," katanya.
Ia memandang ke depan perguruan tinggi harus memperkuat diri dari sisi riset. "Nah untuk bisa menjalankan riset tersebut, perguruan tinggi harus memiliki banyak SDM yang berkualitas dan mumpuni di bidang riset," ujar Prof. Gunawan.
Program percepatan dosen untuk menjadi doktor ini, tambah Prof. Gunawan, sudah disampaikan Dirjen Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag.
"Kami memperkuat program beasiswa 5.000 doktor di Kemenag,’’ ujar Prof. Gunawan. Program beasiswa 5.000 doktor itu diberikan kepada dosen-dosen yang mengajar di perguruan tinggi di bawah naungan Kemenag.
Dosen peserta "Beasiswa 5.000 Doktor" nantinya dapat mengambil kuliah di dalam maupun di luar negeri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.