Senada dengan Bambang, Kepala LIPI Laksana Tri Handoko juga berharap generasi muda, terutama yang telah mencoba berpartisipasi dalam perlombaan ISE 2020, untuk terus mencerdaskan bangsa di masa mendatang dengan inovasi-inovasi.
Pasalnya mengingat fenomena bonus demografi yang terjadi di Indonesia pada 2020 hingga 2040, Bambang berharap agar Sumber Daya Manusia (SDM) tetap produktif dan juga selalu meningkatkan kualitas diri dari sisi pendidikan dan keterampilan.
Bonus demografi merupakan kondisi di mana jumlah penduduk usia produktif (15 hingga 64 tahun) lebih banyak daripada anak-anak dan orang yang lebih tua.
Baca juga: Ketua LIPI: Siswa, Jadikan Pandemi Covid-19 sebagai Peluang Eksplorasi
Jika pemuda dapat produktif dalam menghasilkan suatu hal, maka negara juga mendapatkan ‘bonus’ dari segi ekonomi.
Maka dari itu, Bambang mengatakan bahwa masa depan bangsa ada di tangan generasi muda yang mencitai dunia riset dan inovasi.
“Masa depan bangsa kita berada di tangan generasi muda untuk mencapai Indonesia emas di tahun 2045. Minat dan talenta generasi muda harus tumbuh untuk mencitai dunia riset dan inovasi agar hasil karya tersebut dapat direalisasi melalui kolaborasi dengan berbagai mitra strategis, dari sektor industri dan swasta yang tentunya melengkapi kebutuhan dan industri,” pungkasnya.
Indonesia Science Expo (ISE) 2020 merupakan acara kompetisi ilmiah yang terdiri dari Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR), National Young Inventors Award (NYIA), dan LIPI Young Scientist Award (LYSA). Hingga saat ini, ada 39 finalis LKIR dan 41 NYIA yang telah melewati masa penjuan yang berlangsung secara virtual pada 16 sampai dengan 18 November 2020.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.