Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencak Silat KOSN 2020, Menjaga Budaya dan Tak Padamkan Semangat Siswa

Kompas.com - 19/11/2020, 12:04 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Pencak silat menjadi salah satu cabang olah raga diperlombakan dalam Kompetisi Olahraga Siswa Nasional atau KOSN 2020. Tidak hanya bertujuan melestarikan budaya, kompetisi ini digelar untuk menjaga semangat siswa berprestasi, khususnya bidang olah raga.

Terdampak pandemi, KOSN 2020 yang diselenggarakan Pusat Prestasi Nasional ( Puspresnas) Kemendikbud diadakan secara daring mengangkat tema "Melejitkan Talenta dan Prestasi Olahraga di Masa Pandemi" dan hanya melombakan 2 cabang olah raga; pencak silat dan karate.

Meski dilaksanakan secara daring, jumlah siswa mendaftar pada seleksi provinsi mencapai 2.628 siswa SD dan SMP serta 5.541 siswa SMA dan SMK. Jumlah ini merupakan jumlah terbesar sepanjang sejarah pelaksanaan seleksi KOSN tingkat provinsi.

Bahkan, KOSN 2020 juga diikuti beberapa sekolah dari Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) yakni dari SILN di Arab Saudi, Belanda, Malaysia, dan Thailand.

Baca juga: Kobarkan Semangat Menolak Menyerah, Kompetisi Olahraga Siswa Nasional Digelar Daring

Siswa tetap semangat berlatih

Pencak silat dalam KOSN 2020 melombakan kategori Jurus Tunggal. Jurus Tunggal adalah kategori yang menampilkan seorang pesilat memperagakan kemahirannya dalam Jurus tunggal baku secara benar, tepat dan mantap, penuh penjiwaan, dengan tangan kosong dan bersenjata sesuai kaidah berlaku.

Secara umum pelaksanaan lomba dilakukan secara online. Peserta mengikuti lomba dari rumah, didampingi orangtua atau sekolah yang diprakarsai Dinas Pendidikan setempat dengan tetap menerapkan standar protokol kesehatan ketat.

"Dengan adanya KOSN yang berjalan di tengah pandemi ini dapat membangkitkan kembali semangat anak-anak. Jadi anak memiliki tujuan dalam berlatih selama ini," ujar Warna, Ketua Dewan Juri Pencak Silat KOSN 2020.

Ia menilai kualitas kemampuan peserta sama sekali tidak mengalami penurunan meski dilakukan secara daring.

"Kualitas peserta tidak berkurang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hanya bedanya kalau tahun-tahun mereka berprestasi dari gelanggang, kini mereka berprestasi dari rumah," jelas Warna yang telah menjadi juri sejak KOSN tahun 2002 yang dulu bernama O2SN (Olimpiade Olahraga Siswa Nasional).

Hal senada disampaikan I Ngurah Ardina, Ketua Pertandingan Pencak SIlat KOSN tahun ini.

"Sebagai insan pencak silat kami berterima kasih kepada Kemendikbud yang telah menggelar kegiatan (KOSN) ini melalui Puspresnas (Pusat Prestasi Nasional). Upaya ini meningkatkan prestasi anak-anak kami di pencak silat," ujar ardina.

Ardina menjelaskan, meski banyak kendala di dunia pencak silat akibat pandemi namun upaya adaptasi menyelenggarakan pertandingan secara daring dinilai mampu menjaga kualitas dan prestasi siswa di bidang nonakademis, khususnya olah raga pencak silat.

"Mereka (para siswa) tetap semangat berlatih bersama orangtua dari rumah dengan bimbingan sekolah. Kualitas yang mereka tunjukan dalam dalam pertandingan daring ini tidak berbeda dengan saat sebelum pandemi," ungkap Ardina lebih jauh.

"Harapannya kegiatan ini akan mampu meningkatkan prestasi yang sudah ada selama ini dan menjaga semangat para siswa insan pencak silat," ujarnya.

Baca juga: Raih Juara Umum 2 dalam Ajang Kejuaraan Internasional, Tim Taekwondo Itenas Kembali Ukir Prestasi

Semangat tak dapat dipadamkan

Juri cabang pencak silat KOSN 2020 jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK) pada tanggal 16?21 November 2020.DOK. PUSPRESNAS Juri cabang pencak silat KOSN 2020 jenjang pendidikan menengah (SMA dan SMK) pada tanggal 16?21 November 2020.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com