Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirjen Pendidikan Vokasi Ingin Siswa SMK Bisa Belajar di Eropa

Kompas.com - 07/11/2020, 20:43 WIB
Dian Ihsan,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Vokasi sedang merintis kerja sama dengan beberapa Atase Dikbud di Eropa dengan tujuan agar siswa SMK maupun pendidikan tinggi vokasi bisa belajar di Eropa.

"Jadi mereka harus bisa mempersiapkan diri dalam segi hard skill maupun soft skill, agar bisa belajar di Eropa," ungkap Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto melansir laman Vokasi Kemdikbud, Sabtu (7/11/2020).

Baca juga: Setahun Jokowi-Maruf: Pendidikan Vokasi Dipacu Lebih Cepat

Jadi, intinya adalah selain lulusan vokasi menjadi pakar di industri, bisa juga menjadi pemimpin industri, dan menjadi entrepreneur di Indonesia.

"Kami juga ingin mengirim lulusan vokasi untuk bisa melanjutkan studi, magang, dan bekerja di luar negeri. Bahkan, mungkin bisa mendirikan atau mengembangkan wirausaha di Indoensia dengan market luar negeri," jelas dia.

Wikan mengaku, fondasi awal bekerjasama dengan beberapa etase Dikbud di Eropa adalah agar bisa mengkombinasikan D-IV di negeri ini dengan S2 terapan di negara-negara Eropa.

Lalu, terkait program pengembangan SMK maupun pendidikan tinggi minimal satu semester ke luar negeri, serta pengembangan program pertukaran mahasiswa dan kerja sama dalam mengundang tenaga pengajar ahli di luar negeri menjadi konsultan pengembang di Indonesia.

Wikan menekankan, memang sangat penting mempersiapkan pendidikan soft skill, agar lulusan sekolah vokasi dapat dengan mudah beradaptasi dan bersaing secara lokal dan internasional di sektor pendidikan maupun industri.

"Dari pengalaman saya sangat membuktikan bahwa soft skill sangat menentuan kesuksesan kita untuk belajar di luar negeri. Dengan soft skill yang kuat, karakter yang hebat, dan pembelajar mandiri, otomatis hard skill nanti akan terbentuk," jelas Wikan.

Sementara, Direktur Mitras DUDI, Ahmad Saufi mengharapkan, dengan menjalin komunikasi bersama atase pendidikan ini dapat menghidangkan menu yang paling cocok dengan kondisi di Indonesia.

"Kemudian kita ubah dan sesuaikan dengan kondisi negara kita yang agraris, maritim, dan sebagainya," tuturnya.

Memang kerjasama pendidikan vokasi dengan negara di Eropa sudah lebih dulu berlangsung, yakni SMKN 2 Subang dan SMKN 5 Jember telah dipilih Atase Dikbud Belanda untuk bekerjasama sekolah vokasi di Belanda.

Begitu juga dengan Perancis yang telah memulai kerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang sangat proaktif dalam mendukung 5 bidang vokasi, yaitu kemaritiman, aeronautika, otomasi, energi terbarukan, dan manajemen logistik.

Wikan menambahkan, bahwa dirinya sangat yakin untuk bisa membentuk mindset lulusan vokasi untuk selalu menghasilkan produk-produk unggulan yang dapat dipasarkan secara global.

Baca juga: Dirjen Vokasi: Saatnya Ubah “Mindset” Petani Pekerja Jadi Petani Entrepreneur

"Kita ingin ini bisa membuat semangat anak-anak vokasi sejak awal, siapkan soft skill, mental, dan bahasa asing mereka karena kita sedang membuka pintu lebih lebar lagi untuk mengirim mereka ke dunia hebat di masa depan," tutup Wikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com