Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Journal of Terror", Bukan Sekadar Kumpulan Cerita Seram

Kompas.com - 01/11/2020, 11:28 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

Oleh: Redaksi M&C! - Clover

Namaku Prana. 

Aku bisa melihat penghuni dunia seberang melalui mata saudara kembarku yang sudah mati. Tanpa pernah kuduga, kemampuan ini telah mengantarkanku ke depan gerbang petualangan menuju dunia kegelapan.

Ini adalah catatan harianku. Kumpulan kisah-kisah berhantu yang kurangkum dalam sebuah jurnal. Jurnal penuh misteri. Jurnal penuh teror.

KOMPAS.com - Saat membaca sinopsis singkat buku “Journal of Terror - Kembar”, mungkin dugaan pertama adalah buku ini berisi kisah-kisah seram pengalaman penulisnya.

Memang, salah satu daya tarik dari genre horor adalah kisah seram penuh misteri, apalagi jika berdasarkan pengalaman nyata, atau dituturkan langsung oleh orang-orang yang ‘berbakat’ melihat makhluk dunia lain.

Akan tetapi, bukan itu yang ditawarkan oleh buku berseri ini. Buku ini menawarkan pendekatan yang fresh dalam menuturkan kisah seram lokal.

Prana, tokoh utama dalam seri pertama “Kembar”, adalah seorang remaja yang bisa melihat penghuni dunia seberang sejak kecil. Akan tetapi, hal itu tidak lantas menjadikannya sebagai sosok yang pemberani.

Prana justru sering merasa ragu dan takut, apalagi ketika ia sulit membedakan mana yang manusia dan mana yang bukan manusia.

Baca juga: Menemukan Kebahagiaan Hidup dalam 3 Hari

"Kembar" dan "Titisan"

Buku “Kembar” berisi beberapa kisah di luar nalar yang terjadi pada Prana. Mulai dari kisah yang terjadi dalam hitungan jam, hingga yang terjadi dalam hitungan hari, semua memiliki pengaruh terhadap bagaimana Prana memandang kemampuannya.

Cara Prana menyikapinya pun berubah. Lalu ketika sampai di kisah terakhir, maka pembaca akan dihadapkan pada sebuah pertanyaan, “Apakah kisah-kisah yang terlihat tidak berhubungan itu, sebenarnya ada untuk sebuah tujuan yang lebih besar?”

Inilah yang menjadi daya tarik “Journal of Terror”. Tiap kisah bisa dinikmati secara terpisah, tapi jika diikuti secara runut, ternyata ada kisah besar yang memayungi keseluruhan kisah tersebut.

Kisah berlapis ini juga semakin terlihat di seri keduanya, “Titisan”, yang menyoroti sepupu Prana yang bernama Sukma.

Berbeda dengan Prana yang peragu, Sukma jauh lebih pemberani dan berpengalaman dalam menghadapi makhluk-makhluk dunia lain.

Dan ketika kisah Sukma terjalin dengan kisah Prana, pembaca lagi-lagi mendapat petunjuk tentang kisah besar yang jauh lebih mendesak dibanding sekadar penampakan makhluk dunia lain.

Tentang penulis

Selain itu, Sweta Kartika sebagai penulis juga sangat piawai memadukan berbagai unsur lokal (terutama Jawa) ke dalam konflik ceritanya.

Hasilnya adalah sebuah cerita yang terasa sangat dekat dengan keseharian, sekaligus memiliki struktur dan twist yang tidak kalah dengan buku-buku bertaraf internasional.

Baca juga: Peluncuran Virtual Buku Random Thoughts of Franka: A Guide to Find Yourself

“Journal of Terror - Kembar” adalah karya debut Sweta Kartika sebagai seorang novelis. Sebelumnya, Sweta telah lebih dulu dikenal sebagai seorang komikus yang aktif menelurkan karya di berbagai media.

Sebut saja trilogi komik futuristik berjudul “H2O: Reborn”, komik romansa yang berawal dari facebook “Grey & Jingga”, komik superhero yang sudah menembus penerbit internasional “Nusa Five”, dan masih banyak judul lainnya.

Maka dari itu, di dalam buku “Journal of Terror” terdapat banyak ilustrasi yang dibuat sendiri oleh Sweta Kartika. Cover buku ini juga didesain sendiri oleh beliau.

Kabarnya, cerita “Journal of Terror” akan berjalan sebanyak lima buku. Buku pertama “Kembar” dan buku kedua “Titisan” sudah bisa didapatkan di toko buku offline maupun online.

Versi ebook bisa didapatkan di Gramedia Digital dan Google Play Books; Link produk:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com