Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekan Kebudayaan Nasional, Presiden Jokowi: Bukti Budayawan Tak Tunduk Pandemi

Kompas.com - 01/11/2020, 10:46 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) memasuki tahun ke-2 kembali digelar Ditjen Kebudayaan Kemendikbud dan akan berlangsung 31 Oktober - 30 November 2020 secara daring.

Presiden Joko Widodo yang membuka PKN 2020 (31/10/2020) menyampaikan hal ini menjadi sebuah pembuktian sikap optimis dan pantang menyerah bangsa Indonesia dari budayawan dan pelaku seni di tengah masa pandemi.

Pekan Kebudayaan Nasional adalah bukti bahwa budayawan dan pelaku seni tidak tunduk pada pandemi. Di tengah kesulitan dan tantangan yang dihadapi, semua terus berkreasi, terus optimis dan terus bergerak maju membangun memori masa depan yang lebih baik," ujar Presiden Jokowi.

Ia menambahkan, tanpa membedakan latar belakang semua berupaya meletakkan batu bata budaya untuk membangun peradaban Indonesia maju.”

Lebh jauh Presiden Jokowi melihat pantang menyerah bangsa Indonesia itu telah terbentuk oleh tantangan alam, dari kondisi geografis nusantara.

"Selama berabad-abad nenek moyang kita telah bersahabat dengan semua tantangan tersebut, menjaga harmoni dengan alam, membangun kebudayaan dan nilai-nilai keutamaan diatasnya," ungkapnya.

“Kepada semua pihak, teruslah berkarya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, terus menggali kearifan lokal dalam menghadapi bencana dan menghargai bumi dengan sehormat-hormatnya,” tutup Presiden di akhir pidatonya.

Baca juga: Dirjen Kebudayaan Targetkan Tahun 2024 Jalur Rempah Diakui Warisan Dunia

Libatkan 4.791 seniman

Dalam pembukaan Pekan Kebudayaan Nasional bertajuk "Napas Bumi" tersebut tampil juga Mendikbud Nadiem Anwar Makarim yang membacakan Prolog Napas Bumi, dan Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid yang membacakan puisi dengan iringan lagu dari penyanyi cilik, Naura.

"Napas Bumi" adalah pergelaran pertunjukan kolosal yang menampilkan kolaborasi tarian nusantara, hasil karya seniman dan budayawan Nusantara.

"Napas Bumi" menyisipkan pesan kearifan budaya Indonesia untuk mengalahkan tantangan kehidupan. Indonesia memiliki tradisi yang bisa menjadi benteng ketahanan yang luar biasa yang mampu memberikan kekuatan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pagelaran ini menghadirkan kekayaan seni tradisi seperti Ritual Nyangahatn dari Kalimantan Barat, Dana Sarah dari Jambi, Tari dan Musik Hu dari Aceh, Tari Ritual Patung Kayu Sigele-gele dari Toba, Joged Lambak dan Pucuk Pisang dan Penampilan spesial tari bersama dengan Mbah Minto dan Ayu Laksmi.

Ananda Sukarlan tampil dengan garapan musik piano yang digubah atas dasar Naskah Proklamasi dengan tema “Kemerdekaan untuk semua insan”. 

PKN tahun ini melibatkan 4.791 seniman dan pekerja seni, 27 tema konferensi, 93 pergelaran, 1.477 karya seni rupa dipamerkan secara virtual dalam lima ketegori pameran.

Tradisi kesehatan nusantara

Tema "Napas Bumi" dilatar belakangi situasi pandemi yang membawa kita kembali mengingat kekayaan budaya nusantara.

Protokol-protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah dan World Health Organization (WHO) memiliki banyak kaitan dengan akar tradisi sehat di nusantara.

Baca juga: Melihat Makna Ketupat sebagai Fenomena Kebudayaan Indonesia...

 

Tradisi mencuci tangan, tradisi tolak bala, tradisi mengisolasi diri, tradisi bersih desa, semuanya mengajarkan tentang relasi manusia dengan alam, dan pengaruhnya kemudian pada kesehatan dan kekuatan tubuh manusia dan lingkungan sosialnya.

Relasi itu pula yang melahirkan macam-macam pengetahuan tentang bagaimana mengolah, merawat, dan memuliakan alam dan sang Pencipta.

Dari sana lahir ragam pangan dan pengolahan pangan, ragam pakaian dari ilmu simpul-ikat serat-serat tanaman, ragam bangunan dan sarana transportasi, sampai dengan ragam ekspresi artistik.

Pekan Kebudayaan Nasional 2020 diharapkan menjadi bentuk interaksi budaya dalam adaptasi baru dengan memberikan lebih banyak akses kepada seluruh pemangku kepentingan untuk bersama melakukan upaya pemajuan kebudayaan dan pencapaian strategi kebudayaan nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com