Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tantangan Membangun Integritas Akademik dan "Pemikiran Orisinal" di Era Digital

Kompas.com - 11/08/2020, 22:42 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Dalam era digital di mana informasi begitu mudah diperoleh, persoalan integritas akademik menjadi tantangan bagi banyak institusi pendidikan. Karenanya, penguatan kemampuan berpikir orisinal atau "original thinking" perlu mendapat perhatian khusus. 

"Pemikiran orisinal atau original thinking sangat penting bagi semua orang karena membuka jalan menuju kesuksesan dan inovasi," ujar Jack Brazel, Head of Business Partnerships, Southeast Asia for Turnitin (5/8/2020)

Jack menegaskan, "dengan pemikiran orisinal, seseorang mampu melahirkan solusi kreatif, menghasilkan ide bisnis hebat yang kemudian mengarah pada transformasi besar."

Pemikiran orisinal, tambahnya, sering kali muncul melalui pengalaman seseorang, berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka dan menciptakan keunikan yang menonjol.

Tantangan "original thinking" di era digital

Lebih jauh Jack menerangkan teknologi serta lonjakan informasi yang tersedia merupakan tantangan dalam membangun pemikiran orisinal selama pandemi global ini.

"Penyedia jaringan dengan beban berlebih sering dihadapkan pada masalah koneksi internet bagi pengguna yang dapat membuat siswa frustrasi. Ini bisa menjadi gangguan terbesar dalam mengembangkan pemikiran asli mereka," jelas Jack.

Baca juga: Hadapi Revolusi Industri 4.0, Dunia Pendidikan Harus Bagaimana?

Ia menekankan, "pemikiran orisinal bukanlah proses instan. Seseorang harus konsisten dalam melakukannya serta mencoba berulang kali untuk menghasilkan ide yang paling kreatif dan orisinal."

Terkait upaya membangun pemikiran orisinal dan menjaga integritas akademik, Turnitin mengumumkan diluncurkannya solusi integritas akademik yang komprehensif  "Turnitin Originality".

Turnitin Originality menggabungkan fungsi pengecekan kesamaan teks Truniti yang sudah dikenal dengan fitur-fitur baru yang membantu para guru atau dosen menghadapi kecurangan dalam plagiarisme dan mengajarkan siswa akan nilai keterampilan berpikir orisinal.

Turnitin Originality menggunakan teknologi terintegrasi dengan Learning Management System (LMS) pembelajaran untuk membantu mencegah karya yang tidak orisinal serta mendukung siswa dalam mempelajari cara menghubungkan ide dan konsep dengan benar.

Saat meninjau melakukan review, Turnitin Originality memeriksa apakah karya tersebut mirip dengan teks lainnya yang diketahui, sehingga dapat segera mendeteksi jika ada indikasi bahwa karya tersebut tidak dikarang oleh siswa.

 

Tantangan integritas di masa pandemi

Hal senada juga dikuatkan Yovita dari Turnitin yang menyampaikan pentingnya universitas untuk mencegah plagiarisme dan mendorong karya orisinal.

"Dengan dimulainya periode pembelajaran baru sekolah dan universitas dihadapkan pada tugas yang sulit untuk mengadaptasi pengajaran dan penilaian tatap muka berkualitas tinggi dalam lingkungan pembelajaran online dan hybrid," ungkap Yovita.

Ia melanjutkan, "transisi ini menjadi lebih rumit dengan tambahan tingkatan dalam mempertahankan integritas akademik sebagai inti pembelajaran siswa, yang memperkuat perlunya platform ini untuk mempertahankan budaya integritas akademik."

Baca juga: Tantangan Revolusi Industri 4.0, Ini Kunci agar Tak Terlindas Perubahan Zaman

Yovita menyampaikan melalui platform Turnitin Originality, pihaknya berdedikasi pada upaya memastikan integritas pendidikan dan penelitian serta mendukung pengembangan keterampilan berpikir orisinal.

"Selama lebih dari 20 tahun, Turnitin telah bermitra dengan lembaga pendidikan dalam mempromosikan kejujuran, konsistensi, serta keadilan," tegasnya.

Ia berharap ke depan institusi pendidikan dapat terus mengasah pemikiran kreatif dan orisinal siswa serta membentuk agar mereka siap menjadi bagian dari tenaga kerja yang cemerlang, di masa depan.

"Dengan platform ini, siswa didorong untuk berpikir out of the box, berpikir kreatif, dan pada akhirnya menghasilkan ide orisinal," tutup Yovita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com