Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/08/2020, 15:36 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com – Pendidikan kecakapan hidup atau life skill merupakan salah satu tujuan pembelajaran yang didorong selama masa belajar dari rumah akibat dampak dari pandemi global Covid-19.

Siswa diharapkan bisa belajar langsung dari berbagai persoalan nyata yang mereka hadapi selama menjalani BRD di tengah pandemi. 

Agar siswa bisa belajar bermakna saat belajar dari rumah, guru didorong mampu mengembangkan pembelajaran yang mendorong keaktifan siswa. Pembelajaran juga perlu dirancang bermanfaat dalam mengembangkan kecakapan hidup siswa.

Belajar dari lingkungan sekitar

Hal inilah yang diterapkan Dende Bida Asmarawati, Guru Kelas VI SDN 004 Tanah Grogot, Kalimantan Timur, yang mengajak siswanya belajar mengenali dan memanfaatkan tanaman rempah-rempah yang ada di sekitar rumah siswa.

Baca juga: Disdik Kota Tangerang: Anak-anak Mulai Jenuh Belajar di Rumah

“Tanaman rempah-rempah yang sering dipakai untuk makanan maupun jamu merupakan tanaman vegetatif yang berkembang biak dengan rizoma ‘akar tunggal’. Saya memanfaatkannya sebagai materi pembelajaran jarak jauh untuk siswa,” jelas Dende.

Dalam pembelajaran, Dende menggunakan video di Youtube untuk mengajak siswanya mengidentifikasi ciri-ciri tumbuhan vegetatif rizoma dan manfaatya untuk kehidupan sehari-hari.

Dende memanfaatkan aplikasi google meet, google classroom, dan google form dalam pembelajaran ini. Siswa yang tidak bisa mengakses internet, bisa mengambil lembar kerja yang juga sudah disiapkan.

Saat mengakses Google Classroom, siswa bisa membaca teks tentang tanaman vegetatif akar tunggal dan video yang ada di Youtube. Lembar kerja juga sudah dimasukkan dalam Google Form.

Tidak hanya berteori

Setelah itu, siswa ditugaskan untuk menemukan minimal dua tanaman vegetative yang yang berkembangbiak dengan akar tunggal di sekitar rumahnya dan menjelaskan ciri-cirinya. Bila tidak ada, siswa bisa mengamatinya melalui video di YouTube.

“Kunyit memiliki daun yang panjang dan lebar. rimpang-rimpangnya berwarna kuning. Ia berkembang biak dengan meninggalkan rimpangnya yang sudah membesar dan tua. Lalu Kencur menghasilkan tunas rimpang yang muda,” tulis M. Lutfi Nur Adha, salah seorang siswa dalam Google Form.

Lutfi juga menjelaskan ciri-ciri kencur yang dia temukan di rumahnya. Rimpangnya berwarna putih, lebih pendek, dan lebih gemuk daripada Kunyit.

“Daun kencur berbentuk lebar dan lebih tebal daripada kunyit. Tapi dia hidup menempel di atas tanah. Tidak seperti kunyit yang tumbuh lebih tinggi, pohonnya hampir 1 meter,” jelasLutfi yang menemukan kedua tanaman tersebut di sekitar rumah.

Tidak hanya teori, Dende juga menugaskan siswa membuat minuman tradisional jamu dengan tanaman vegetatif yang ada di sekitar rumah siswa. Dia meminta siswa membuat dokumentasi audio visual proses pembuatan jamu.

Siswa bisa bertanya kepada orangtua atau mencari informasi di internet cara membuat jamu yang akan mereka buat.

Baca juga: Kurikulum Darurat, 2 Hal Ini Jadi Tolok Ukur Penilaian Siswa Selama Pandemi

 

Seperti jamu yang dibuat M Aufa Gathfaan memanfaatkan kunyit dicampur dengan asam jawa dan gula merah.

Aufa meminta bantuan orangtuanya memfoto saat dirinya membuat jamu. Dia menuliskan langkah-langkah yang dia lakukan saat membuat jamu untuk tugas laporan.

“Manfaat jamu kunyit asam ini bisa meningkatkan daya tahan tubuh karena mengandung antioksidan dan antibakteri,” kata Aufa dalam laporannya.

Sebagai refleksi di bagian akhir pembelajaran, Dende menanyakan perasaan siswa setelah belajar tentang tumbuhan vegetative dan praktik membuat jamu, dan apa manfaat dari materi pembelajaran hari ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com