Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Mendikbud Buka Pembelajaran Tatap Muka di Zona Kuning

Kompas.com - 08/08/2020, 06:40 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim akhirnya memperbolehkan wilayah zona kuning untuk melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah.

Hal ini diungkapkan Mendikbud pada Webinar Penyesuaian Kebijakan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19, secara virtual melalui Zoom dan disiarkan langsung dari kanal YouTube Kemendikbud RI, Jumat (7/8/2020) sore.

Mendikbud mengatakan, banyak persoalan yang dihadapi guru, orang tua dan siswa selama mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau pembelajaran daring.

Baca juga: Mendikbud: Pembelajaran Tatap Muka Diperbolehkan di Zona Kuning, PJJ Pakai Kurikulum Darurat

"Pembelajaran tatap muka diperbolehkan di zona hijau dan kuning asalkan mendapat persetujuan dari gugus tugas masing-masing daerah," ujar Nadiem.

"Atau walaupun di zona hijau dan kuning, sekolah tidak dapat melakukan pembelajaran tatap muka tanpa persetujuan pemda setempat atau persetujuan orang tua murid," imbuh Nadiem.

Dalam webinar itu juga dihadiri Menko PMK Muhadjir Effendy, Menteri Agama Fachrul Razi, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo dan perwakilan dari Kementerian Kesehatan serta Kementerian Dalam Negeri.

Berbagai kendala PJJ

Berikut ini kendala-kendala yang dihadapi guru, orang tua, dan siswa ketika ikut PJJ yang juga menjadi alasan Mendikbud untuk memperbolehkan wilayah zona kuning ikut pembelajaran tatap muka di sekolah:

Kendala guru:

1. Guru kesulitan mengelola PJJ dan cenderung fokus pada penuntasan kurikulum.

2. Waktu pembelajaran berkurang sehingga guru tidak mungkin memenuhi beban jam mengajar.

3. Guru kesulitan komunikasi dengan orang tua sebagai mitra di rumah.

4. Akses ke sumber belajar (baik karena masalah jangkauan listrik/internet, maupun dana untuk aksesnya.

Kendala orang tua:

1. Tidak semua orang tua mampu mendampingi anak belajar di rumah karena ada tanggung jawab lainnya (kerja, urusan rumah).

2. Kesulitan orang tua dalam memahami pelajaran dan memotivasi anak saat mendampingi belajar di rumah.

Kendala siswa:

1. Siswa kesulitan konsentrasi belajar dari rumah dan mengeluhkan beratnya penugasan soal dari guru.

2. Peningkatan rasa stres dan jenuh akibat isolasi berkelanjutan berpotensi menimbulkan rasa cemas dan depresi bagi anak.

Baca juga: Ini Penjelasan Lengkap Mendikbud Mengenai Kurikulum Darurat

Inisiatif dan solusi

Untuk itulah Kemendikbud memberikan inisiatif atau solusi dengan:

  • Program Guru Berbagi
  • Seri bimtek daring
  • Seri webinar
  • Penyediaan kuota gratis
  • Relaksasi BOS & BOP
  • Ruang Guru PAUD & Sahabat Keluarga
  • Belajar dari Rumah di TVRI
  • Belajar di Radio RRI
  • Rumah Belajar
  • Kerja sama dengan penyedia platform pembelajaran daring

Namun dengan adanya penyesuaian kebijakan SKB Empat Menteri ini akhirnya pemerintah memperbolehkan pembelajaran tatap muka di sekolah untuk wilayah zona kuning.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com