Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parenting: Membangun Percakapan Bermakna Orangtua-Anak di Tengah BDR

Kompas.com - 01/08/2020, 12:29 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

Ferry Salim, salah satu orangtua siswa menyadari teknologi selain memberi kemudahan juga menjadi tantangan dalam membangun ikatan dengan anak.

"Saat ini anak-anak banyak menghabiskan waktu bermain game dibandingkan bermain dengan kita (orangtua)," ujarnya. 

Menghadapi tantangan tersebut, orangtua justru semakin didorong untuk semakin mendekatkan diri pada anak melalui komunikasi.

"Komunikasi asalah hal penting yang harus dibangun. Bagi saya, ini merupakan tranfer of emotion. (Perlu) Melibatkan cinta, perhatian, kasih sayang agar komunikasi dapat terbagun dengan baik," tegasnya,

Ferry mengajak orangtua mendekati anak dengan turut menemani saat bernaim dan masuk "wilayah" mereka tanpa mengganggu privasi. "Dengan meibatkan diri dengan mereka, saya juga pelan-pelan mengajak mereka keluar dari sana," ujarnya.

Ia menambahkan, "dengan mendengarkan, mereka lebih merasa dihargai dan terbuka dengan kita."

Selain itu, Ferry juga memandang orangtua perlu terus berproses agar menjadi orangtua yang lebih baik. "Kita harus selalu menambah pengetahuan (dalam teknologi) karena anak kita pintar lewat teknologi agar tidak kalah dengan anak," ujarnya.

Menurutnya, orangtua tidak dapat menyalahkan anak namun di sisi lain juga tidak dapat memutus akses anak pada teknologi. "Kalau dUlu handpnoe dilarang di sekolah, namun saat ini justru sekolah ada di dalam handphone," ungkap Ferry memberi gambaran.

"Kalau orangtua tidak punya Instgaram akan ketinggalan dalam menjaga anak-anak. Supaya kita bisa menjaga pergaulan mereka. (Penggunaan) Digital sangat penting untuk diawasi agar anak-anak tidak menggunakan secara negatif," ungkap Ferry.

"Jejak digital sangat penting, sehingga anak-anak perlu diwasi. Saat ini mungkin mereka anggap bukan hal penting namun di masa depan bisa membahayakan apalagi jika anak-anak melakukan hal-hal negatif," ujarnya mengingatkan.

Ketangguhan di tengah krisis

Dalam kesempatan sama Kania Sutisnawinata, menyampaikan salah satu hal dampak positif dalam proses BDR selama pandemi adalah kuantitas komunikasi antara anak dan orangtua yang meningkat.

"Salah satu peluang Covid adalah orangtua memiliki banyak waktu dengan anak. Sehari-hari berkomunikasi dengan anak, bagaimana membuat komunikasi bermakna, berdampak dan membangun bonding dengan anak," ujar Kania.

Menurutnya ada ritual-ritual tertentu yang dapat dilakukan dalam membangun percakapan bermakna dengan anak, di antaranya makan malam bersama. "Ini menjadi kesempatan orangtua untuk mendengarkan dengan lebih berempati, menggali dan meluangkan waktu dengan anak secara lebih bermakna," ujarnya.

Kania mengingatkan anak akan tumbuh berkembang menjadi individu yang memiliki pandangan dan perspektif yang berbeda sehingga orangtua perlu memberimemberi ruang untuk ini.

Baca juga: Ini Kendala Orangtua Dampingi Anak PAUD Belajar di Rumah

Lebih jauh ia juga menyampaikan, "tantangannya bagaimana cara kita tetap ada untuk mereka. Jangan kita (orangtua) hanya satu arah. Ini yang saya tahu dan kamu (anak) harus tahunya yang sama."

Sebaliknya, Kania melihat orangtua pun dapat belajar banyak dari anak, termasuk dalam masa krisis pandemi global Covid-19 ini.

Ia mengungkapkan, "mereka (anak-anak) punya ketangguhan yang luar biasa. Dalam menghadapi perubahan ini anak-anak jauh lebih tangguh dan fleksibel dibanding dengan kita."

"Kita bersama-sama menghadapi situasi kurang menguntungkam, yang pelu diingat adalah orangtua bisa saling sharing dan menguatkan dalam melewati masa-masa ini," tutup Kania.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com