KOMPAS.com - Bila pengetahuan (knowledge) bisa dengan mudah dieksplor melalui buku bahkan mesin pencari Google, namun tidak begitu dengan sejumlah keterampilan yang perlu dibentuk melalui pengalaman.
Sehingga, selain berfokus pada nilai akademis, orangtua dan guru dinilai juga perlu mengembangkan sejumlah kemampuan yang diperlukan di abad 21 dalam diri anak.
Salah satu kemampuan yang diperlukan anak untuk membantunya meraih kesuksesan di masa depan ialah kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah.
Sikap kritis ditunjukkan saat anak mampu untuk melihat persoalan secara lebih kompleks untuk kemudian melakukan berbagai pendekatan dalam mencari solusi.
Baca juga: 11 Aplikasi Daring dan 23 Sumber Belajar dari Rumah Anjuran Kemendikbud
Bekali anak untuk mampu untuk melihat permasalahan dengan cara pandang yang berbeda. Anak juga perlu belajar untuk dapat melakukan refleksi, analisa dan solusi sebagai jalan untuk keluar dari permasalahan.
Berikut langkah orangtua untuk mendukung anak memiliki kemampuan pemecahan masalah yang baik, merangkum laman Sahabat Keluarga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud):
Perlu disadari, dalam hal ini orang tua sedang mengajarkan anak untuk terampil dalam hidup (life skill), bukan sedang menciptakan manusia super tanpa kesalahan.
Jadi, beri kesempatan pada anak untuk melakukan kesalahan dan dorong untuk memecahkan masalahnya sendiri.
Baca juga: Peneliti IPB Temukan Obat Herbal Penurun Asam Urat
Setelah anak mengutarakan solusi, terima dahulu pemikirannya, setelah itu bersama-sama dengan anak untuk mengatasinya.
Tak perlu menunggu sampai anak berbuat kesalahan. Kemampuan memecahkan masalah juga dapat dilatih melalui permainan edukatif.
Gunakan metode permainan agar lebih mengasyikkan dan membuat anak tidak merasa tertuntut dan tertekan dalam menerima pembelajaran tersebut.
Orang tua perlu memahami kemampuan anak sesuai usianya agar metode pembelajaran dan pola asuh bisa sesuai dengan perkembangan anak.
Orang tua adalah model perilaku bagi anak-anak, termasuk dalam hal memecahkan masalah.
Baca juga: Info Lowongan Kerja BNI, Terbuka untuk Fresh Graduate
Apabila orang tua selalu menunjukkan reaksi marah dengan suara keras serta mengumpat saat menghadapi masalah, maka anak akan belajar melakukan hal yang sama dalam menghadapi masalahnya.
Maka, orangtua juga perlu belajar untuk menunjukkan perilaku baik dalam menghadapi masalah agar dapat ditiru anak.