Rangkuman Film Edukasi “Unbaedah”, Belajar dari TVRI 27 Mei 2020

KOMPAS.com - Program Belajar dari Rumah di TVRI hadir kembali dengan tayangan Film Edukasi “Unbaedah”, yang tayang pada pukul 09.00 - 09.30 WIB pada 27 Mei 2020.

Belajar dari Rumah adalah Program Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan alternatif pendidikan bagi semua kalangan di masa darurat Covid-19.

Baca juga: Rangkuman Film Edukasi “Makam Kramat”, Belajar dari TVRI 26 Mei 2020

Berikut adalah rangkuman Film Edukasi “Unbaedah”:

Cerita dimulai saat Baedah pulang dari mesjid membawa 3 takjil untuk dia, suaminya dan anaknya. Sampai di rumah ia langsung membereskan takjil.

Kemudian Suaminya pulang dan Baedah meminta suaminya untuk mandi, berbuka dan berangkat taraweh untuk kemudian menghadiri tahlilan 7 hari kematian Mba Tutik.

Karena lelah, ia menolak permintaan Baedah, tambahan lagi ia juga harus ronda pada malam hari, karena minggu-minggu sebelumnya ia tidak datang.

Baedah mengatakan kalau ia tidak datang ke tahlilan Mba Tutik maka tidak akan dapat berkat. Baedah bilang memasak adalah Mira, anak Mba Tutik yang pandai memasak.

Tahlilan

Di rumah Mba Tutik, Baedah masuk dan melihat Mardiah dan Mira sedang mempersiapkan berkat yang akan dibagikan kepada orang-orang yang datang tahlilan.

Baedah diminta untuk berada di tempat tahlilan menyiapkan makanan ringan dan juga minuman.

Setelah itu Baedah ke depan menyusun berkat yang akan dibagikan. Sambil membereskan berkat yang akan dibagi, Baedah menyembunyikan 2 berkat di dalam meja. 

Setelah acara selesai Mardiyah pamit dengan Mira kemudian melihat berkat di meja habis, padahal Mardiyah dan Mira sudah membuat berkat lebih.

Kemudian Mira berencana mengecek ke dapur tetapi kata Mardiah berkat yang di belakang sudah dipindah ke depan semua, kemudian mereka bingung kenapa berkat bisa habis.

Mati lampu

Sampai di rumah Baedah mengeluarkan 3 berkat sambil marah karena lampu di meja makan sudah kedap-kedip dan meminta suaminya memperbaiki lampu.

Setelah itu Baedah membangunkan anaknya Bagas untuk makan berkat yang ia bawa. Karena mengantuk Bagas menolak dan mengatakan akan makan sekaligus sahur saja.

Baedah meminta Bagas untuk mencari Bapaknya yang sedang ronda untuk memperbaiki lampu tengah yang sudah redup, tetapi karena terlalu mengantuk Bagas melanjutkan tidur.

Di kamar Bagas mendengar suara pintu berbunyi, karena ribut Bagas membuka pintu dan melihat sesosok pocong. Bagas terkejut dan pergi lari dari rumahnya.

Baedah sedang ganti baju di kamarnya terkejut saat lampu tiba-tiba padam. Baedah pergi ke kamar Bagas sambil memanggil-manggil nama Bagas karena ia tidak melihat Bagas berada di kamarnya.

Baedah kaget ketika terdengar gerombolan orang takbir depan jendela kamarnya.
Baedah pun berteriak ketakutan dan memanggil-manggil nama suaminya.

Ulah Mardiah

Baedah segera mengambil hp untuk menelpon suaminya. Tiba-tiba di HPnya masuk panggilan telpon bernama "Mba Tutik Sinden".

Baedah kaget dan melempar hpnya dia menangis ketakutan sambil memanggil nama Bagas
Kemudian tiba-tiba muncul sesosok mahluk dari jendela dan mengatakan "balikin".

"Ampun mba, aku kembalikan, aku kembalikan, aku kembalikan," kata Baedah. "Letakkan di depan di rumahmu sekarang," kata mahluk. "Iya, iya, iya," sahut Baedah.

Kemudian Baedah pun keluar rumah dan meletakkan berkat yang ia bawa. Ternyata di samping rumah sudah ada Mira, Mardiah dan ibu-ibu lain.

Mardiah pun mengambil berkat yang sudah diletakkan Baedah di depan rumah, lalu berlari. Baedah keluar dan berteriak "Mardiah ini ulahmu!". "Salah sendiri siapa suruh dobel," kata Mardiah lari sambil tertawa.