KOMPAS.com - Pada masa pandemi Covid-19, semua perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta harus siap menghadapi transformasi dalam metode pembelajaran yang masif, cepat, dan kompleks.
Hal ini mendorong perguruan tinggi melakukan sistem perkuliahan daring atau online learning. Bagi Unika Atma Jaya upaya transformasi dan pengembangan universitas terus dilakukan agar tetap relevan menghadapi era ini.
Terkait hal itu, melalui rilis resmi (24/5/2020) Unika Atma Jaya menginformasikan telah memperoleh penghargaan bintang lima kategori online learning.
Baca juga: UMY Mengabdi, Bentuk Kepedulian Universitas di Situasi Pandemi
Penilaian QS Stars ini meliputi tiga komponen utama;
Unika Atma Jaya memperoleh 2 skor penuh dari tiga kriteria yakni untuk interaksi mahasiswa dan layanan dan teknologi.
Hal ini menggambarkan online learning serta dukungan unit pendukung di Unika Atma Jaya sudah dibangun dengan serius. Dukungan ini nampak antara lain lewat tersedianya learning management system (LMS) seperti Moodle dan Microsoft Teams, Office 365, massice open & online courses (MOOC) AtmaZeds, serta digital library AtmaLib.
Selain ketiga komponen utama itu, penilaian didasarkan pada komitmen universitas dalam menjalankan online learning dan hal ini dibuktikan dari rekam jejak kebijakan termasuk kebijakan menggunakan online learning secara masif dalam masa pandemi Covid-19 sejak Maret 2020.
Lebih jauh tentang online learning, perhatian terhadap metode pembelajaran ini menjadi penting karena merupakan solusi di tengah pandemi Covid-19. Meski terdapat beberapa kendala, metode ini dipandang sebagai cara efektif dalam memberikan layanan pendidikan.
Aspek lain yang perlu diperhatikan bahwa metode ini ternyata tidak sepenuhnya membuat masyarakat dapat beradaptasi dengan online learning karena memang membutuhkan usaha lebih seperti jaringan internet, kuota, memori dan perangkat lainnya.
Seiring dengan raihan penghargaan "QS Stars", Unika Atma Jaya juga memerhatikan pengembangan pendidikan karakater bagi peserta didik.
Unika Atma Jaya tetap melakukan transfer nilai tanggung jawab sosial dan keterbukaan dengan memberikan beberapa dukungan kepada mahasiswa dalam menjalani online learning di masa pandemi.
Bagi Unika Atma Jaya yang akan genap berusia 60 tahun pada 1 Juni 2020 ini, menghadapi era pandemi ini bukan hanya terkait aspek teknologi dan kurikulum.
Hal mendasar adalah mendidik generasi muda yang relevan dengan zamannya dengan tetap memiliki karakter Indonesia dan kepedulian sosial. Seperti disampaikan oleh salah satu pendiri Unika Atma Jaya, Frans Seda yang berbunyi “Untuk Tuhan dan Tanah Air”.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.