Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Universitas MH Thamrin Bidik Fakultas Kedokteran untuk Siapkan Dokter Daerah 3T

KOMPAS.com – Universitas MH Thamrin (UMHT) yang selama ini dikenal fokus pada pendidikan tinggi kesehatan, ternyata telah memiliki empat fakultas pendidikan tinggi lainnya.

“Di UMHT ada 4 fakultas, antara lain Fakultas Kesehatan yang paling banyak prodinya. Selanjutnya, ada Fakultas Komputer, Ekonomi & Bisnis dan Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan,” ungkap Rektor Universitas MH. Thamrin dr. Daeng Mohammad Faqih.

Rektor UMHT menyampaikan hal ini di sela-sela kegiatan Seminar Kesehatan berkolaborasi dengan RS MH Thamrin Cileungsi (member of Radjak), di Ngopi Lumbung Padi, Bogor pada Selasa, 11 Juli 2023.

Lebih jauh, mantan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ini mengungkapkan, untuk Fakultas Ilmu Kesehatan pihaknya belum memiliki Fakultas Kedokteran, yang mana ini masih dalam proses.

“Gedung sudah ada di salemba untuk Fakultas Kedokteran. Untuk Fakultas Kedokteran sebenarnya adalah teknis di kebijakan pemerintah. Kita sudah siap dari tahun 2019. Tetapi kebijakan pemerintah ada moratorium, ada syarat-syarat lain," ujarnya.

"Tetapi kalau bicara persyaratan sudah kami penuhi semua. Gedungnya tersendiri, alatnya sudah ada, tenaganya sudah disiapkan, tinggal kebijakan pemerintah saja. Kalau kebijakan pemerintah oke, kita jalan,” lanjut Daeng Mohammad.

“Kita kan taat aturan. Mudah-mudahan kebijakan pemerintah bisa memberikan peluang kepada kita untuk membuka fakultas ini,” ujar Daeng Mohammad.

Menyiapkan Dokter untuk Daerah 3T

Dia juga menyampaikan, pihaknya telah berkonsultasi dengan Ditjen Pendidikan Tinggi (Dikti), terkait rencana memberikan pendidikan kesehatan bagi calon mahasiswa di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar), khususnya dalam pengadaan dokter atau tenaga kesehatan.

“Kami sudah konsultasi dengan Dikti. Yang menjadi titik poin kita adalah, kita ingin anak-anak bangsa di daerah masuk dalam kategori 3T bisa belajar. Pemerintah saat ini sangat kesulitan distribusi dokter di wilayah tersebut," ungkap Rektor UMHT.

"Kita ingin dari 3T itu dididik untuk sekolah, agar nanti oleh pemerintahnya dikembalikan ke tempatnya yang akhirnya 3T saat ini mengalami kesulitan bisa terpenuhi untuk tenaga kesehatannya," jelas Daeng Mohammad.

"Mudah-mudahan dengan strategi seperti ini, UMHT kalau nanti dikabulkan Fakultas Kedokterannya, bisa membantu distribusi tenaga kesehatan khususnya dokter di 3T itu,” harapnya.

Angkat Isu Kesehatan Mental


 

Terkait dengan kegiatan Seminar Kesehatan, Rektor juga menjelaskan, kegiatan Seminar Kesehatan Mental di dunia pendidikan ini dalam rangka Dies Natalis ke-10 UMHT. Selain itu, kegiatan ini menjadi wadah berkolaborasi antar lini grup UMHT.

“Kebetulan di lini grup UMHT banyak usaha di bidang kesehatan, termasuk yang paling subur adalah rumah sakit. Kemudian kami melihat persoalan-persoalan yang sekarang sedang trend," jelasnya.

Ia menyampaikan, banyak di dunia milenial saat ini tren naik masalah terkait mental dan kejiwaan. Untuk itu, dalam rangka dies natalis, pihaknya ingin meningkatkan perhatian generasi muda milenial tentang masalah mental dan kejiwaan.

“Masih banyak kaum milenial mulai meningkat kasus kejiwaan terutama di kota-kota besar, yang kadang-kadang tidak tahu caranya. Untuk itu kami ingin mendidik di awal, kalau memang ada gejala seperti itu ditanggulangi sendiri dan itu yang kita dorong,” jelasnya.

Sebagai informasi, kegiatan seminar kesehatan mental dikemas dalam rangkaian kampanye Curhat Dong Dok.

Menurut Maria Fransisca Uli, Marketing Communication Manager Radjak Hospital Group, lewat #CurhatDongDok ini diharapkan Radjak Hospital dapat hadir lebih dekat dengan semua masyarakat termasuk generasi muda.

"Lewat kampanye ini diharapkan masyarakat dapat mempelajari tips-tips kesehatan mental dari para psikiater ataupun psikolog dari Radjak Hospital,” jelas Maria Fransisca.

Perkembangan Universitas MH Thamrin

Ketua Yayasan Pendidikan Abdul Radjak UMHT, Abdul Barry memaparkan, awal sejarah UMHT adalah dari sekolah perawat di awal tahun 80an kemudian berkembang menjadi akademi perawat, lalu sekolah tinggi kesehatan sampai menjadi universitas di tahun 2013, dengan menambah fakultas lain.

“Kami terus mendorong 3 fakultas yang lain mendapat kepercayaan masyarakat untuk memilih kami dalam rangka jenjang pendidikan tinggi. Alhamdulillah sejauh ini penyerapan lulusan dari UMHT dalam dunia kerja dapat dikatakan sangat baik karena dari catatan bidang kemahasiswaan dan alumni umumnya dalam waktu kurang dari 6 bulan sudah terserap di dunia kerja,” imbuhnya.


Lebih jauh dia mengatakan, beberapa jurusan prodi yang spesifik yakni di prodi kesehatan, saat ini memang dibutuhkan dalam sistem kesehatan, demikian juga fakultas lainnya seperti ekonomi dan bisnis, yang mana diketahui di pasar modal, perpajakan kebutuhan tenaga kerjasa sangat tinggi.

“Untuk keguruan pendidikan prodi PAUD kami juga banyak dan sangat cepat terserapnya. Yang mana dalam jenjang PAUD memerlukan guru-guru yang memang memiliki kompetensi yang sesuai dengan jenjang tersebut," ungkap Abdul Barry.

"Alhamdulillah kita tentu sangat bersyukur dan terus berkomitmen agar lulusan-lulusan kami memiliki kualitas yang baik, sehingga dapat diterima dunia kerja yang baik pula dan memberikan manfaat yang lebih luas ke depan,” pungkasnya.

https://www.kompas.com/edu/read/2023/07/12/102355671/universitas-mh-thamrin-bidik-fakultas-kedokteran-untuk-siapkan-dokter-daerah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke