Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Info Unair: Ini Perbedaan Dokter SpKK, SpDV dan SpDVE

KOMPAS.com - Menjadi seorang dokter spesialis tentu butuh waktu lama agar dapat tambahan gelar dokter spesialis.

Seperti halnya gelar dokter spesialis kulit harus menimba ilmu selama 12 tahun untuk dapat memperoleh skill dan kompetensi dalam bidang spesialis kulit serta mendapatkan gelar seusai pendidikan.

Untuk dokter spesialis kulit gelarnya ada SpKK, SpDV dan SpDVE. Tetapi umumnya bergelar SpKK. Hanya saja kini mulai adanya gelar baru dari dokter spesialis kulit yakni SpDV dan SpDVE.

Perbedaan pada gelar tersebut berada pada penetapan gelar. Sebab, gelar Sp.KK khusus bagi seorang dokter yang senior.

Ini karena gelar SpKK telah resmi terlebih dahulu daripada SpDV dan SpDVE. Sedan gelar SpDV dan SpDVE khusus untuk dokter lulusan baru dari spesialis kulit.

Melansir laman Universitas Airlangga (Unair), Senin (3/7/2023), dalam praktiknya, seorang dokter spesialis kulit terbagi menjadi beberapa divisi berdasarkan bidangnya, yakni:

1. Dermatologi kusta berfokus pada penanganan pada permasalahan kulit oleh infeksi kusta.

2. Dermatologi jamur berfokus pada penanganan permasalahan kulit oleh jamur.

3. Dermatologi pediatrik berfokus pada penanganan permasalahan kulit oleh pasien anak-anak.

4. Dermatologi kosmetik berfokus pada penanganan masalah kecantikan kulit seperti penanganan bekas luka, flek hitam dan jerawat.

5. Sedangkan dermatologi alergi berfokus pada penanganan permasalahan kulit yang dialami karena adanya alergi dalam tubuh atau autoimun dan penyakit menular seperti HIV, Sifilis dan Gonore serta masih banyak lagi.

Perbedaan dokter kulit dan kecantikan

Adapun seorang dokter umum yang telah menyelesaikan pendidikan spesialis kulit dan kelamin akan mendapatkan gelar SpKK dan SpDV dan dapat membuka praktik atau bekerja dalam instansi.

Namun, dokter yang memiliki fokus bidang pada estetika kulit dapat berpraktik pada klinik-klinik kecantikan.

Untuk dokter umum yang memiliki minat pada bidang estetika yang tidak mengikuti pendidikan spesialisasi resmi, mereka akan mengikuti kursus, seminar, bahkan otodidak (belajar secara mandiri).

Hal ini dapat dijumpai di klinik-klinik kecantikan dengan sebutan dokter kecantikan.

https://www.kompas.com/edu/read/2023/07/03/183700571/info-unair--ini-perbedaan-dokter-spkk-spdv-dan-spdve

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke