Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Wali Kota Bogor: Pelajar Indonesia di Luar Negeri Multi Talenta Diplomasi

KOMPAS.com - Pelajar atau mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di luar negeri punya banyak peran strategis. Salah satunya multi talenta diplomasi.

Hal itu diungkapkan Wali Kota Bogor Dr. Bima Arya pada Webinar Kebangsaan dengan tajuk “Meneguhkan Semangat Idealisme Pendidikan melalui Diplomasi Pendidikan”.

Webinar digelar oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia Kawasan Amerika dan Eropa (PPIDK Amerop) beberapa hari yang lalu. Tujuannya agar mendapatkan wawasan tentang pentingnya idealisme pendidikan bagi generasi muda Indonesia.

Efektif kurangi kunjungan ke luar negeri

Menurut Bima, dengan keahlian, idealisme, dan keilmuan yang dimiliki, para pelajar itu mampu berperan dalam berbagai proses multitrack diplomacy.

"Sejak 7 tahun yang lalu, pemerintah Bogor telah melakukan inovasi yang cukup progresif. Meminta bantuan pelajar Indonesia di luar negeri, membuat tulisan ilmiah terkait berbagai isu atau permasalahan tertentu, lalu kemudian mereka diberikan reward," ungkap Bima seperti dikutip dari keterangan tertulis PPIDK Amerop, Senin (15/11/2021).

"Cara ini diyakini jauh lebih produktif dibandingkan dengan kunjungan kerja yang seringnya menghabiskan anggaran yang sangat banyak," imbuh Bima.

Webinar juga menghadirkan H.E. Mr. M. Chandra Widya Yudha (Duta Besar RI untuk Serbia merangkap Montenegro), dan H.E. Mr. A.H. Dimas Wahab (Duta Besar RI untuk Hongaria).

Menurut Dimas Wahab, saat ini, dunia telah melihat Indonesia sebagai sebuah bangsa yang besar. Terlebih yang paling penting adalah dalam hal pendidikan.

Saat ini pemerintah masih terus berusaha melakukan upaya lobi dan diplomasi untuk meningkatkan jumlah penerima beasiswa bagi anak Indonesia di luar negeri.

"Jumlah penerima beasiswa Indonesia di Hungaria saat ini terus meningkat setiap tahunnya," tegas H.E. Dimas Wahab.

Sementara Chandra Widya Yudha, Duta Besar RI untuk Serbia merangkap Montenegro menuturkan, sangat penting bagi semua untuk terus berkomitmen dalam berbagai proses pengembangan dan inovasi pendidikan.

Dijelaskan, proses adaptasi dengan budaya setempat adalah hal yang sangat penting. Kita harus menyadari bahwa pada akhirnya kita semua akan menjadi bagian dari perkembangan dunia di berbagai sektor.

"Pelajar Indonesia harus mampu menjadi pelopor hal-hal positif ketika nanti kembali ke komunitas masing-masing. Kepeloporan ini harus terus dijaga dan ditingkatkan," terang Chandra Widya Yudha.

Maksimalkan pengetahuan berdiplomasi

Sedangkan Koordinator PPI Dunia Kawasan Amerika Eropa, Surya Gentha Akmal, PhD (Cand.), mengatakan, salah satu peran penting warga negara Indonesia di luar negeri adalah bagaimana memaksimalkan perannya.

Tentu untuk menginvestasikan segala pengetahuan dari luar negeri kepada ibu pertiwi. Peran ini biasanya disebut dengan Knowledge Diplomacy.

Knowledge Diplomacy ini mengacu pada International Higher Education, Research and Innovation (IHERI).

"Pentingnya untuk memahami Knowledge Diplomacy sebagai proses yang lebih komprehensif, daripada kegiatan Individual traditional higher education internationalization activities, seperti student dan scholar mobility," tuturnya.

Kesalahpahaman tentang Knowledge Diplomacy menyebabkan kebingungan tentang penggunaan dan interpretasi istilah baru ini.

"Sehingga dirasa perlu melakukan Diskusi Kebangsaan untuk bersama-sama merefleksikan diri dalam menyongsong Indonesia Emas 2045," tandas Gentha.

Webinar yang dimoderatori oleh Adela Abdullah, Direktur Pensosbud PPIDK Amerop, juga menghadirkan tiga orang panelis, Febi Eka Putri, Wakil Koordinator PPIDK Amerop merangkap Ketua PPI Serbia, Agung Wicaksono, Ketua PPI Hongaria dan Seto Satriyo Bayu Aji, Wakil Ketua PPI Ceko.

https://www.kompas.com/edu/read/2021/11/15/105942971/wali-kota-bogor-pelajar-indonesia-di-luar-negeri-multi-talenta-diplomasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke