Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rangkuman Film Edukasi “Makam Kramat”, Belajar dari TVRI 26 Mei 2020

KOMPAS.com - Program Belajar dari Rumah di TVRI hadir kembali dengan tayangan Film Edukasi “Makam Kramat”, yang tayang pada pukul 09.00 - 09.30 WIB pada 26 Mei 2020.

Belajar dari Rumah adalah Program Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan alternatif pendidikan bagi semua kalangan di masa darurat Covid-19.

Berikut adalah rangkuman Film Edukasi “Makam Kramat”:

Film ini berkisah tentang sekelompok anak yang akan menempuh ujian kelulusan. Mereka rajin belajar bersama namun hasil belajarnya kurang memuaskan. Mereka berencana menempuh jalan pintas.

Di kelas Pak Guru mengatakan sebentar lagi try out akan dilaksanakan dan meminta anak-anak mempersiapkan diri sebaik mungkin. Pak Guru memberi tips untuk belajar bersama.

Pak Guru meminta dibentuk kelompok terdiri dari 5 atau 6 orang. "Dengan belajar bersama bisa menghindari rasa bosan dan tidak cepat lelah asalkan kesempatan tersebut jangan digunakan untuk ngobrol terus," kata Pak Guru.

Kemudian sekelompok anak berdiskusi memutuskan waktu untuk belajar bersama dan mendapatkan kesepakatan secara bergantian belajar di rumah anggota kelompok.

Belajar bersama

Belajar pun dimulai, mereka kemudian sepakat memulai belajar secara acak dan bergantian mengajukan pertanyaan sedang yang lain menjawab secara bergantian.

Diskusi tanya jawab dimulai, pertanyaan pertama sampai selesai dibacakan bergantian dan menjawab pertanyaan pun juga secara bergantian agar semua merasakan belajar dan mencari jawaban dari soal-soal untuk persiapan try out.

Proses belajar bersama terus berputar secara bergantian seperti sudah direncanakan sampai mendekati waktu try out.

Suatu waktu mereka berkumpul bersama sambil mengevaluasi belajar bersama yang tidak terlihat hasilnya.

Mereka merasa bisa menjawab soal saat belajar bersama karena melihat jawaban dari buku sedangkan saat ujian mereka tidak bisa mengerjakan seperti itu.

Mereka ingat kata Pak Dirman, tidak ada murid bodoh yang ada murid malas. Kelompok itu merasa tidak malas karena telah melaksanakan anjuran dari Pak Guru yaitu belajar bersama.

Kemudian salah satu anggota kelompok mempunyai ide menempuh jalan pintas. Ia mengingat kakaknya, Ma'mun seorang penjual nomor togel. Ia ingat pernah diajak sesuatu tempat untuk mendapatkan nomor togel.

"Nomor togel yang urusannya entah di mana dapat ditebak, apalagi pelajaran, tentu bisa di atur, yang kita minta dari dia hanya dimudahkan dalam menjawab soal try out, kata salah seorang anggota kelompok.

Kemudian mereka berenam berjanji untuk tidak membocorkan rahasia ini karena dipandang untuk kepentingan bersama tanpa susah payah belajar namun diyakini tetap berhasil.

Menuju makam kramat

Malam Jumat selepas waktu magrib mereka pergi menuju makam kramat. Sampai di sana mereka tak lupa mereka mengikuti anjuran untuk melepas baju saat memohon permintaan.

Setelah pulang salah satu anggota kelompok tidak bisa tidur dan mengingat kejadian di makam.

Ia tiba-tiba teringat kata Pak Guru yang mengatakan Allah melarang kita meramal nasib, karena nasib seseorang ada pada kekuasaan Allah. Jika kita ingin bernasib baik maka rajin-rajinlah berdoa.

Kemudian dia berfikir tentang musrik yang sama dengan menyekutukan Allah dan tidak akan dapat ampunan dari Allah.

Keesokan harinya try out pun dilakukan, dan selang beberapa waktu hasilnya keluar dan mereka semua mendapat nilai anjlok.

Mereka menyesal telah ke makam. Selain hasilnya tetap sama, mereka juga sudah melakukan syirik termasuk dosa besar. Di akhir cerita mereka pun melaksanakan sholat dzuhur bersama untuk memohon ampun kepada Allah.

https://www.kompas.com/edu/read/2020/05/26/205457771/rangkuman-film-edukasi-makam-kramat-belajar-dari-tvri-26-mei-2020

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke