Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Nevada Jadi Lokasi Peledakan Nuklir Bawah Tanah Pertama...

Kompas.com - 19/09/2022, 20:10 WIB
Ahmad Suudi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Bom nuklir pertama Amerika Serikat (AS) selesai dibuat pada 1945, yang kemudian dipakai untuk mengalahkan Kekaisaran Jepang dan mengakhiri Perang Dunia II.

Meskipun mengakibatkan kerusakan luar biasa di Kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang dan tragedi bagi kemanusiaan, produksi senjata nuklir tetap dilanjutkan AS.

Dilansir dari History.com, sebuah pertemuan yang disebut Konferensi Potsdam (17 Juli-2 Agustus 1945), digelar untuk membahas penataan Jerman usai Perang Dunia II dan bagaimana mengakhiri Perang Pasifik melawan Jepang.

Dalam acara itu, Presiden AS Harry S Truman mendapatkan kabar bahwa bom atom yang diproduksi di negaranya telah selesai dan siap pakai, yang membuatnya gembira.

Baca juga: Mengenang Perlawanan Warga Cekoslovakia atas Invasi Uni Soviet pada Agustus 1968...

Truman mengatakannya kepada pemimpin Uni Soviet Joseph Stalin tentang senjata pemusnah massalnya untuk memperingatkan Uni Soviet dan menahan keinginan perluasan ideologi komunisme di dunia.

Tak disangka Stalin bersikap dingin dan hanya mengatakan bahwa Uni Soviet berharap senjata AS itu bisa digunakan secara efektif untuk menundukkan Jepang di Perang Pasifik.

Truman cukup kecewa karena gertakan senjata pemusnah massal yang dilontarkannya ditanggapi biasa saja oleh Stalin.

Namun, diikutinya juga nasihat Stalin untuk menggunakan bom atom itu terhadap Jepang, di Hiroshima pada 6 Agustus 1945 dan Nagasaki pada 9 Agustus 1945.

Senjata-senjata nuklir itu sebelumnya berhasil diuji coba yang dilakukan di situs Trinity, dekat Alamogordo, New Mexico, pada 16 Juli 1945.

Bom atom itu adalah hasil dari Proyek Manhattan dengan anggaran 2 miliar dollar AS, yang disetujui pada Desember 1941 oleh presiden AS sebelumnya, Franklin Roosevelt.

Baca juga: 22 Juli 1987: Negosiasi Alot AS-Uni Soviet Capai Kesepakatan Pengendalian Senjata Nuklir

Percobaan nuklir bawah tanah AS

Sikap dingin Stalin yang biasa saja setelah mendengar AS memiliki bom nuklir membuat Truman curiga Uni Soviet juga mengembangkan senjata pemusnah massal.

AS pun terus mengembangkan bom nuklirnya. Apalagi di masa Perang Dingin setelah Perang Dunia II, Blok Barat yang dipimpin AS dan Blok Timur yang didominasi Uni Soviet terus beradu teknologi persenjataan.

Dilansir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), bom atom atau bom nuklir adalah perangkat berbentuk rudal yang menggunakan reaksi nuklir untuk menciptakan ledakan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

INFOGRAFIK: Foto Donald Trump Berseragam Tentara, Hasil Manipulasi AI

INFOGRAFIK: Foto Donald Trump Berseragam Tentara, Hasil Manipulasi AI

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Luhut Klaim Proyek Kereta Cepat Layak Dilanjutkan sampai Surabaya

CEK FAKTA: Luhut Klaim Proyek Kereta Cepat Layak Dilanjutkan sampai Surabaya

Hoaks atau Fakta
Memahami Bias Konfirmasi dalam Penyebaran Misinformasi...

Memahami Bias Konfirmasi dalam Penyebaran Misinformasi...

Hoaks atau Fakta
Tidak benar Satelit Cuaca Dimatikan Saat Kecelakaan Presiden Iran

Tidak benar Satelit Cuaca Dimatikan Saat Kecelakaan Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Jakarta Masih Ibu Kota sampai Ada Keppres Pemindahan

[KLARIFIKASI] Jakarta Masih Ibu Kota sampai Ada Keppres Pemindahan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Helikopter Presiden Iran Terbakar di Udara, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Helikopter Presiden Iran Terbakar di Udara, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Putin dalam Pesawat Menuju Pemakaman Presiden Iran

[HOAKS] Video Putin dalam Pesawat Menuju Pemakaman Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan Puing Sirip Helikopter Presiden Iran yang Jatuh

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan Puing Sirip Helikopter Presiden Iran yang Jatuh

Hoaks atau Fakta
Fitur AI Terbaru dari Microsoft Dinilai Membahayakan Privasi

Fitur AI Terbaru dari Microsoft Dinilai Membahayakan Privasi

Data dan Fakta
Beragam Informasi Keliru Terkait Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Beragam Informasi Keliru Terkait Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakaan Helikopter

[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakaan Helikopter

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com