Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

Kompas.com - 24/05/2024, 18:45 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com - Beredar narasi mengenai produk bayi dari Johnson & Johnson mengandung bahan penyebab kanker.

Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, sebagian narasi keliru dan perlu diluruskan.

Narasi yang beredar

Informasi mengenai produk bayi Johnson & Johnson mengandung bahan penyebab kanker disebarkan oleh akun Facebook ini, pada Kamis (24/5/2025).

Pengguna Facebook menyertakan tautan artikel dari Livelovefruit.com dan tangkapan layar artikel dengan teks berikut:

Johnson & Johnson Akhirnya Mengakui: Produk Bayi kami Mengandung Bahan Penyebab Kanker

Narasi serupa beredar dalam bahasa Inggris, seperti yang diunggah oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

Tangkapan layar unggahan dengan narasi sebagian benar di sebuah akun Facebook, Kamis (23/5/2024), mengenai pengakuan Johnson & Johnson soal bahan penyebab kanker.akun Facebook Tangkapan layar unggahan dengan narasi sebagian benar di sebuah akun Facebook, Kamis (23/5/2024), mengenai pengakuan Johnson & Johnson soal bahan penyebab kanker.

Penelusuran Kompas.com

Tautan dari Livelovefruit.com merupakan artikel lama, pada 24 Juni 2019, yang membahas soal kandungan quaternium-15 dan 1,4-dioksan dalam produk Johnson & Johnson.

Johnson & Johnson menggunakan bahan kimia pelepas formaldehida lainnya, termasuk DMDM hydantoin, imidazolidinyl urea, dan diazolidinyl urea.

Artikel telah menyertakan respons dari Johnson & Johnson yang menyatakan telah menghentikan penggunaan bahan pengawet yang melepaskan sejumlah kecil formaldehida untuk mencegah kontaminasi bakteri.

Mereka tengah menyelesaikan reformulasi produk sesuai standar yang ditetapkan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS atau FDA.

Isu soal formaldehida di produk Johnson & Johnson pertama kali muncul 10 tahun lalu.

New York Times, pada 17 Januari 2014, melaporkan produk Johnson & Johnson tidak lagi mengandung dua bahan kimia yang berpotensi berbahaya, formaldehida dan 1,4-dioksan akibat tekanan konsumen dan kelompok lingkungan selama dua tahun.

Dikutip dari Snopes, produk yang diformulasi ulang ini mulai dipasarkan di seluruh dunia dan akan menggantikan produk yang sudah ada.

Formaldehida merupakan kandungan alami yang ada pada buah-buahan dan sayuran. Hubungan formaldehida dan kanker terjadi apabila terdapat paparan dalam jumlah besar serta jangka panjang.

Kesimpulan

Johnson & Johnson melakukan reformulasi produknya karena kekhawatiran konsumen dan kelompok lingkungan soal formaldehida dan 1,4-dioksan.

Kendati demikian, reformulasi sudah dilakukan sejak 2017. Artikel yang beredar terbit pada 2019 dan disebarkan ulang pada 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CEK FAKTA: Benarkah Kuliah di Eropa Utara Gratis karena Pajak 70 Persen?

CEK FAKTA: Benarkah Kuliah di Eropa Utara Gratis karena Pajak 70 Persen?

Hoaks atau Fakta
Lima Puluh Empat Tahun Lalu, Presiden Soekarno Wafat

Lima Puluh Empat Tahun Lalu, Presiden Soekarno Wafat

Sejarah dan Fakta
Pakar PBB Sebut Pemasok Senjata untuk Israel Berisiko Langgar HAM

Pakar PBB Sebut Pemasok Senjata untuk Israel Berisiko Langgar HAM

Data dan Fakta
[HOAKS] Gebyar Undian Mengatasnamakan Bank Lampung

[HOAKS] Gebyar Undian Mengatasnamakan Bank Lampung

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Informasi Keliru soal Kematian Joe Biden pada 2018

CEK FAKTA: Informasi Keliru soal Kematian Joe Biden pada 2018

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Presiden dan Kapolri Tetapkan 4 Polisi Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

[HOAKS] Presiden dan Kapolri Tetapkan 4 Polisi Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Huruf Y Akan Dihapus dari Alfabet

[HOAKS] Huruf Y Akan Dihapus dari Alfabet

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Manipulasi Foto Zelensky dan Istrinya Berpose dengan Tumpukan Uang

[VIDEO] Manipulasi Foto Zelensky dan Istrinya Berpose dengan Tumpukan Uang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Turis Meksiko Tembak Polisi Saat Ditilang

[HOAKS] Turis Meksiko Tembak Polisi Saat Ditilang

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Berita Kedatangan Transmigran ke Aceh Disebarkan dengan Konteks Keliru

[VIDEO] Berita Kedatangan Transmigran ke Aceh Disebarkan dengan Konteks Keliru

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Mayones Real Gayo Bernuansa Pelangi, Simak Faktanya

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Mayones Real Gayo Bernuansa Pelangi, Simak Faktanya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Benarkah Ada Kota Tersembunyi di Antarktika? Cek Faktanya

INFOGRAFIK: Benarkah Ada Kota Tersembunyi di Antarktika? Cek Faktanya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pisang Somalia Mengandung Cacing yang Sebabkan Kematian

[HOAKS] Pisang Somalia Mengandung Cacing yang Sebabkan Kematian

Hoaks atau Fakta
Video Suara Azan Terdengar di Luar Angkasa Hasil Manipulasi

Video Suara Azan Terdengar di Luar Angkasa Hasil Manipulasi

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Mundur dari Kabinet

[VIDEO] Beredar Hoaks Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Mundur dari Kabinet

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com