KOMPAS.com - Fitur terbaru dari sistem kecerdasan buatan (AI) yang dikembangkan Microsoft mendapat sorotan karena dianggap berpotensi melanggar privasi pengguna.
Dilansir The Verge, Microsoft meluncurkan produk komputer teranyar yang disebut Copilot Plus PC pada 20 Mei 2024.
Komputer itu mengusung perangkat keras dan sistem operasi Windows 11 yang telah dioptimalkan untuk fitur-fitur AI.
Bersamaan dengan peluncuran Copilot Plus PC, Microsoft juga memperkenalkan "Recall", fitur yang memungkinkan AI mengingat dan mengambil tangkapan layar dari aktivitas pengguna.
Rekaman aktivitas tersebut dapat "dipanggil kembali" dengan memasukkan kata kunci terkait ke bilah pencarian di aplikasi "Recall".
Misalnya, pengguna ingin membuat pizza sesuai dengan resep yang pernah dilihatnya di sebuah situs. Namun, pengguna itu lupa alamat situs tempat ia melihat resep pizza tersebut.
Pengguna cukup mengakses "Recall" dan mengetik "resep pizza", lalu AI akan menelusuri dan menampilkan riwayat aktivitas yang dinilai terkait dengan kata kunci tersebut.
Microsoft menjanjikan bahwa rekaman aktivitas Recall tersimpan secara lokal di perangkat pengguna.
Pengguna dapat menjeda, menghentikan, atau menghapus konten yang diambil atau memilih untuk mengecualikan aplikasi atau situs web tertentu.
Recall juga tidak akan mengambil cuplikan saat browsing menggunakan mode InPrivate di Microsoft Edge.
Namun, Recall tidak melakukan moderasi konten dan tidak menyembunyikan informasi sensitif seperti kata sandi dan nomor rekening keuangan.
Untuk saat ini, Recall hanya tersedia di perangkat Copilot Plus PC.
Dilansir BBC, Recall memiliki kemampuan untuk mencari semua aktivitas pengguna di masa lalu termasuk file, foto, email, dan riwayat penelusuran di web.
Banyak perangkat yang sudah bisa melakukan hal tersebut, tetapi Recall juga mengambil tangkapan layar setiap beberapa detik dan menyimpannya.
Pakar AI dan privasi Kris Shrishak mengatakan, Recall bisa menjadi mimpi buruk bagi privasi.