Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pompeii, Kota yang Hilang Disapu Letusan Gunung Vesuvius

Kompas.com - 27/11/2021, 09:50 WIB
Maulana Ramadhan

Penulis

KOMPAS.com - Runtuhnya Kota Pompeii menjadi salah satu kisah sejarah termasyhur di dunia. Kota yang berada di Italia itu lenyap seketika disapu oleh letusan dahsyat Gunung Vesuvius pada tahun 79 masehi.

Akibat letusan tersebut, seluruh Kota Pompeii menjadi terkubur abu dan debu selama ribuan tahun lamanya.

Sejarah Pompeii

Pompeii merupakan salah satu kota Romawi Kuno. Jika dalam konteks zaman ini, Pompeii berada di wilayah Campania, Italia. Penduduk Kota Pompeii merupakan keturunan Neolitik Campania yang menjadikan Bahasa Oscan sebagai bahasa utamanya.

Dikutip dari Encyclopaedia Britannica, Pompeii pertama kali dituliskan dalam sejarah pada 310 SM, tepatnya saat Perang Samnite kedua terjadi.

Baca juga: Kisah Runtuhnya Kota Pompeii

Bahasa yang digunakan oleh penduduk Pompeii berubah menjadi bahasa latin semenjak diakui secara sah menjadi warga negara Romawi. Setelahnya, Pompeii diubah menjadi kota dengan arsitektur megah dengan keberagaman karya seninya.

Letusan Gunung Vesuvius bukanlah bencana besar pertama yang melanda Kota Pompeii. Pernah di tahun 62 masehi, gempa bumi terjadi di Pompeii. Banyak bangunan yang runtuh dan terjadi kerusakan parah akibat gempa tersebut.

Butuh waktu bertahun-tahun untuk membuat Kota Pompeii megah kembali, setelah gempa bumi melanda. Nahas, semua usaha tersebut sia-sia setelah Gunung Vesuvius meletus dan meluluhlantakkan seisi kota.

Gambaran alun-alun Pompeiiguardian.com Gambaran alun-alun Pompeii

Letusan Gunung Vesuvius kubur Kota Pompeii

Runtuhnya Pompeii disebabkan oleh letusan dahsyat Gunung Vesuvius. Dilansir dari History, Gunung ini membentang membentang di sepanjang pertemuan lempeng tektonik Afrika serta Eurasia.

Sebelum meletus dahsyat pada 79 masehi, sebenarnya gunung ini juga pernah meletus pada tahun 1780 SM. Letusannya ini dikenal dengan istilah letusan Avellino.

Baca juga: Arkeolog Temukan Kamar Tidur Budak di Reruntuhan Kota Kuno Pompeii

Kala itu, jutaan ton lava, abu serta bebatuan panas dilontarkan sejauh 35 kilometer ke langit. Akibatnya hampir setiap desa, rumah serta pertanian di sekitarnya hingga jarak 15 mil luluh lantak.

Menurut para ahli, diperkirakan letusan Gunung Vesuvius pada tahun 79 masehi terjadi pada bulan Oktober. Berbeda dengan sebelumnya, letusannya kali ini sangatlah berbeda, bahkan orang dari jarak ratusan mil pun masih bisa menyaksikan kedahsyatan letusan Vesuvius.

Puncak Gunung Vesuvius dilihat dari situs arkeologi Pompeii, Italia. guardian Puncak Gunung Vesuvius dilihat dari situs arkeologi Pompeii, Italia.

Segumpal abu, batu apung, material letusan serta gas vulkanik yang sangat panas dilontarkan ke langit. Warga Pompeii yang bermukim di kawasan kaki Gunung Vesuvius terkena dampak paling parah.

Mereka tidak bisa bernapas karena udara tertutup abu serta gas beracun. Satu-satunya saksi mata yang menjadi sumber tepercaya dalam bencana alam ini ialah Plinius Muda, yang mengirimkan surat kepada sejarawan Tacitus.

Ia menyaksikan dengan jelas betapa dahsyatnya letusan Vesuvius dari seberang teluk. Ia mengatakan jika saat Vesuvius meletus, ada awan gelap besar seperti pohon pinus yang keluar dari mulut gunung tersebut. Awan ini dikenal dengan aliran piroklastik atau awan gas yang sangat panas.

Baca juga: Fakta Baru Letusan Vesuvius, Hanya Butuh 15 Menit Musnahkan Pompeii

Begitu dimuntahkan, aliran awan tersebut langsung menerjang apa saja yang dilewatinya, termasuk Pompeii. Dalam sekejap suasana siang yang terik berubah menjadi gelap gulita. Keesokan harinya, Pompeii terkubur di bawah jutaan ton abu vulkanik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com