Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Baru Letusan Vesuvius, Hanya Butuh 15 Menit Musnahkan Pompeii

Kompas.com - 24/03/2021, 10:03 WIB
Monika Novena,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kisah kedahsyatan Gunung Vesuvius masih terus diceritakan hingga sekarang.

Pasalnya pada 79 M, letusan gunung berapi yang terletak di Italia itu mengubur 2.000 orang beserta kehidupan Kota Pompeii.

Bukti-bukti dan bekas letusan Vesuvius bisa ditemukan hingga kini, beberapa bahkan masih terkubur di bawah abu gunung berapi itu.

Penemuan terakhir yang dipublikasi adalah temuan kereta kuda yang digunakan untuk acara khusus. Kereta itu ditemukan dalam keadaan yang cukup baik sehingga mampu dikenali detailnya.

Baca juga: Pompeii Masih Bikin Takjub, Kini Ahli Temukan Kereta Kuda Nyaris Utuh

Namun, kini peneliti kembali menemukan bukti lain mengenai letusan Vesuvius.

Mengutip The Guardian, Selasa (23/3/2021) peneliti menemukan bahwa saat meletus Vesuvius melepaskan abu dan gas.

Abu serta gas itu menuju kota Pompeii dan setelah itu hanya butuh waktu 15 menit untuk membunuh penduduk Pompeii.

Penduduk Pompeii mengalami sesak napas oleh gas dan abu, kemudian tertutup puing-puing vulkanik.

Temuan ini memberikan pandangan baru mengenai teori sebelumnya yang menyebut bahwa sekitar 2.000 orang Pompeii meninggal karena tak dapat melarikan diri karena terjebak lahar.

Dalam studi terbaru, peneliti dari Departemen Ilmu Bumi dan Geo-lingkungan University of Bari, bekerja sama dengan Institut Nasionla Geofisika dan Vulkanologi (INGV) dan Survei Geologi Inggris di Edinburgh mengungkap mengenai apa yang terjadi saat Vesuvius meletus.

"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan model yang mencoba memahami dan mengukur dampak aliran piroklastik di daerah Pompeii yang letaknya sekitar 10km dari Vesuvius," jelas Roberto Isaia, peneliti senior dari Vesuvius Observatory di INGV.

Hasilnya, peneliti menemukan adanya aliran piroklastik, aliran lava padat, abu vulkanik, dan gas panas melanda kota Romawi kuno beberapa menit setelah gunung berapi meletus.

"Awan mematikan itu memiliki suhu lebih dari 100 derajat Celcius dan terdiri dari CO2, klorida, partikel abu pijar dan kaca vulkanik," papar Isaia.

Studi akhirnya menegaskan bahwa penduduk tak dapat melarikan diri dan sebagian besar dari mereka yang meninggal mati lemas di rumah dan tempat tidur mereka atau di jalan-jalan serta alun-alun kota.

Simulasi peneliti memperkirakan gas, abu, dan partikel vulkanik mencapai kota Pompeii beberapa menit setelah letusan dan menyelimuti kota selama 10 hingga 20 menit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com