Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dekan FEB Unas Diduga Catut Nama Dosen Malaysia di Jurnal Ilmiah, Kampus Buka Suara

Kompas.com - 18/04/2024, 11:30 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Nasional (Unas) Jakarta, Kumba Digdowiseiso, dituding mencatut nama sejumlah dosen di Universiti Malaysia Terengganu (UMT) dalam laporan jurnal ilmiah.

Dilansir dari Kompas TV, Rabu (17/4/2024), Kumba mengunggah karya ilmiah yang diduga plagiat tersebut ke Journal of Social Science 2024.

Baca juga: Penjelasan Unej soal Dugaan Alumnusnya yang Disebut Plagiat Skripsi

Dugaan pencatutan nama karya ilmiah Kumba ini mengemuka sejak pekan lalu dan ramai diperbincangkan setelah muncul unggahan di laman Retraction Watch.

Pada awal 2024, sekelompok dosen di Universiti Malaysia Terengganu menerima pesan WhatsApp dari whistle blower atau pelapor yang resah dengan temuan dugaan plagiat karya ilmiah.

Saat melakukan pencarian di Google Scholar, whistle blower tersebut melihat sejumlah nama di Departemen Ekonomi kampus setempat dicatut oleh Kumba, salah satunya Safwan Mohd Nor.

Profesor ekonomi dari UMT, Safwan Mohd Nor mengaku tidak pernah bekerja sama dengan Dekan FEB Unas tersebut. 

"Kami tidak tahu siapa orang ini (Kumba)," tegas Nor, Profesor Keuangan di Departemen Ekonomi UMT, seperti dinukil dari Retraction Watch.

Menurut Nor, sebelumnya ia sempat menerima byline yang tidak diinginkan pada empat makalah yang diterbitkan di jurnal yang tidak terindeks Web of Science Clarivate.

Para editor jurnal tersebut belum menanggapi permintaan untuk memberikan komentar.

"Sepertinya ini penipuan atau jurnal predator," kata Nor.

Baca juga: Unair Buka Suara soal Gaduh Cuitan Mahasiswa Plagiat Tugas


Sementara itu, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UMT Azwadi Ali menyatakan, Kumba Digdowiseiso pernah mengunjungi kampusnya pada 2023.

Ali menyampaikan, Dekan FEB Unas tersebut bertemu dengan pihak manajemen kampus untuk mendiskusikan kuliah tamu sampai potensi kolaborasi penelitian.

"Namun kami tidak tahu hal ini (riset bersama antara Unas dan UMT) akan terjadi," kata Ali.

Nor menambahkan, Kumba tidak pernah bertemu dengan para dosen di Departemen Ekonomi dan tidak pernah sepakat berkolaborasi riset.

"Dia (Kumba) hanya datang berkunjung dan tiba-tiba kami melihat nama kami ada di jurnal-jurnal itu," kata Nor.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com