Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Tetapkan Idul Fitri 1445 H Jatuh pada 10 April 2024

Kompas.com - 09/04/2024, 19:29 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan Idul Fitri 1 Syawal 1445 H jatuh pada Rabu (10/4/2024).

Keputusan tersebut diambil setelah Kemenag menggelar sidang Isbat di Auditorium HM Rasjidi Kantor Kemenag RI Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (9/4/2024) sore.

Jalannya sidang Isbat turut dihadiri oleh Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI), duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, dan Tim Hisab Rukyat Kemenag.

"Disepakati bahwa 1 Syawal tahun 1445 Hijriyah jatuh pada hari Rabu tanggal 10 april 2024 Masehi," kata Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dalam konferensi pers penetapan Idul Fitri 1 Syawal 1445 H di kanal YouTube Kemenag.

Yaqut mengatakan, penetapan Idul Fitri 1 Syawal 1445 H didasarkan pada hitungan hisab yang telah dikonfirmasi dengan laporan rukyat dari petugas Kemenag di daerah.

Dengan ditetapkannya Idul Fitri 1 Syawal 1445 H jatuh pada Rabu maka Lebaran 2024 antara pemerintah dan Muhammadiyah sama.

Baca juga: 50 Twibbon Lebaran dan Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 2024

Penentuan Idul Fitri 1 Syawal 1445 H

Sebelum hasil sidang Isbat diumumkan, Kemenag terlebih dahulu menggelar Seminar Pemaparan Posisi Hilal oleh Tim Hisab Rukyat pada Selasa sore.

Data hisab menunjukkan bahwa ijtimak terjadi pada Selasa pukul 01.20 WIB.

Ketika Matahari terbenam, ketinggian hilal di seluruh Indonesia berada di atas ufuk antara 4 derajat 52,71 menit hingga 7 derajat 37,84 menit dengan sudut elongasi 8 derajat 23,68 menit hingga 10 derajat 12,94 menit.

"Berdasarkan kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), posisi hilal dimaksud telah memenuhi kriteria visibilitas hilal (Imkanur Rukyat) yaitu tinggi hilal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat," ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat Islam Kamaruddin Amin dikutip dari laman Kemenag.

Baca juga: 45 Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 2024 untuk Keluarga dan Teman

Pemantauan hilal

Di sisi lain, Kemenag juga melakukan rukyatulhilal atau pemantauan hilal di 120 lokasi di seluruh Indonesia.

Kamaruddin menjelaskan, pihaknya menerjunkan tim untuk melakukan rukyatulhilal untuk mengetahui tampak atau tidaknya hilal pada 29 Ramadhan yang bertepatan dengan 9 April 2024.

Ia menambahkan, digelarnya sidang Isbat sesuai dengan Pasal 52 A Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama.

Sidang isbat menjadi wadah musyawarah bagi organisasi masyarakat Islam, pakar falak dan astronomi, BMKG, BIG, Planetarium, ITB Bosscha, UIN, dan lainnya guna menetapkan waktu ibadah puasa dimulai dan kapan hari raya demi kemaslahatan umat dan ukhuwah Islamiyah.

"Meski semua orang sudah mengetahui posisi hilal, tapi sidang isbat tetap harus dilakukan, karena sidang isbat selain forum penetapan formal, juga forum silaturahmi dan literasi," kata Kamaruddin.

Baca juga: Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri dalam Bahasa Arab dan Inggris

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com