Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Gerhana Bulan Penumbra? Berikut Pengertian dan Penyebabnya

Kompas.com - 26/03/2024, 12:30 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Gerhana bulan terjadi pada fase bulan purnama, yakni ketika Bumi berada tepat di antara Bulan dan Matahari, dan bayangan Bumi jatuh ke permukaan Bulan.

Bayangan tersebut kemudian meredupkan bulan dan terkadang mengubah permukaannya menjadi merah mencolok selama beberapa jam.

Ada beberapa jenis gerhana bulan tergantung pada posisi matahari, bumi, dan bulan pada saat fenomena tersebut terjadi, salah satunya adalah gerhana bulan penumbra.

Baca juga: 5 Mitos Kuno tentang Gerhana Matahari di Beberapa Budaya Dunia, Disebut sebagai Kemarahan Dewa


Lantas, apa itu gerhana bulan penumbra?

Mengenal proses terjadinya gerhana bulan

Gerhana Bulan terjadi ketika Bumi berada di antara Matahari dan Bulan, sehingga menimbulkan bayangan di permukaan bulan.

Bumi yang menghalangi matahari menghasilkan dua bayangan yang jatuh ke bulan saat fenomena gerhana bulan.

Dilansir dari laman Space.com, umbra adalah bayangan penuh dan gelap, lalu penumbra adalah bayangan luar sebagian.

Baca juga: Bertepatan dengan Fase Bulan Purnama, Apa Dampak Gerhana Bulan Sebagian?

Selama gerhana bulan total, permukaan Bulan berubah warna menjadi merah. Penampakan tersebut disebabkan oleh interaksi sinar Matahari dengan atmosfer bumi.

Panjang gelombang pendek, seperti biru, tersebar ke luar, sedangkan panjang gelombang yang lebih panjang, seperti merah, dibiaskan ke dalam umbra Bumi.

Ketika bulan melewati umbra Bumi saat terjadi gerhana Bulan total, cahaya merah terpantul di permukaan Bulan, sehingga membuat bulan tampak berwarna merah.

Baca juga: Bagaimana Proses Terjadinya Gerhana Bulan? Berikut Penjelasannya

Apa itu gerhana bulan penumbra?

Dikutip dari laman NASA, ada tiga jenis gerhana bulan, yaitu gerhana bulan total, gerhana bulan sebagian, dan gerhana bulan penumbra.

Gerhana bulan penumbra adalah kondisi ketika Bulan bergerak melalui penumbra Bumi, atau bagian terluar bayangannya yang samar.

Artinya, hanya bayangan terluar Bumi yang lebih tersebar, atau disebut penumbra, yang jatuh di permukaan bulan.

Fenomena gerhana jenis ini sering kali terlewat untuk disaksikan, sebab bulan hanya akan sedikit redup sehingga sulit untuk diamati.

Baca juga: 4 Jenis Fenomena Gerhana Matahari, Apa Saja?

Sejalan dengan itu, dilansir dari laman EarthSky, gerhana bulan penumbra sulit diamati karena tidak pernah ada bagian gelap yang dikeluarkan dari bulan, seperti pada jenis gerhana lain.

Jadi fenomena gerhana bulan tidak pernah berlanjut hingga mencapai saat-saat totalitas yang dramatis.

Hanya ketika Anda sangat jeli akan melihat bayangan gelap pada permukaan bulan, saat pertengahan gerhana.

Sekitar 35 persen dari seluruh gerhana bulan terjadi penumbra, 30 persen lainnya merupakan gerhana parsial, dan 35 persen sisanya menjadi gerhana bulan total.

Baca juga: Bagaimana Fenomena Gerhana Dapat Terjadi? Berikut Penjelasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com