Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Puasa Ramadhan untuk Penderita Diabetes Melitus

Kompas.com - 12/03/2024, 19:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seluruh muslim di dunia saat ini sedang melaksanakan ibadah puasa Ramadhan 1445 Hijriah yang akan berlangsung dari pertengahan Maret hingga pertengahan April 2024.

Seperti diketahui, puasa di bulan Ramadhan adalah salah satu kewajiban seorang Muslim yang telah memenuhi syarat. Hal ini sesuai yang dijelaskan dalam Surat Al Baqarah ayat 183:

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa."

Meski demikian, ada beberapa orang yang mungkin memiliki kondisi kesehatan tertentu yang dianggap berisiko bila menjalani puasa Ramadhan, salah satunya penderita diabetes melitus.

Baca juga: Pengertian Diabetes: Jenis, Penyebab, Gejala, Komplikasi, dan Pengobatannya

Bolehkah penderita diabetes melitus puasa Ramadhan?

Dokter spesialis penyakit dalam sekaligus Chairman Junior Doctor Network (JDN) Indonesia, Andi Khomeini Takdir menyampaikan, penderita diabetes diperbolehkan puasa Ramadhan, namun dengan syarat harus tetap dalam pengawasan dokter.

Menurutnya, dokter biasanya akan memperbolehkan pasien diabetes berpuasa ketika gula darah mereka stabil dan tidak lebih dari angka 250 mg/dL.

"Bagi penderita diabetes, puasa dapat memiliki manfaat menurunkan gula darah dalam sementara waktu, namun juga dapat menyebabkan risiko kenaikan gula darah," ujar Andi kepada Kompas.com (23/3/2023).

"Keduanya bisa terjadi, karena pada penderita diabetes mereka tidak memiliki kendali gula darah yang baik," imbuhnya.

Andi mengungkapkan, pada kondisi yang terlalu lapar (saat berpuasa), hal itu bisa menyebabkan hipoglikemia pada penderita diabetes.

Hipoglikemia adalah kondisi ketika gula darah dalam tubuh mengalami penurunan atau kadar gulanya menjadi rendah.

Sebaliknya, kata Andi, tubuh akan bereaksi setelah hipoglikemia itu memecah cadangan gula dalam tubuh.

Akibatnya, bisa terjadi hiperglikemia atau kondisi ketika gula darah mengalami kenaikan dari batas normal yang merupakan kondisi berbahaya bagi penderita diabetes.

Untuk itu, ia mengungkapkan bahwa penderita diabetes yang memiliki risiko tinggi, tidak disarankan untuk berpuasa.

Sedangkan bagi penderita diabetes yang memiliki risiko rendah dan sedang, boleh melakukan ibadah puasa dengan pengawasan dokter.

Menurut Andi, penderita diabetes yang berpuasa juga harus mengenali tanda-tanda bahaya kapan mereka harus membatalkan puasa. Beberapa tandanya meliputi:

Halaman:

Terkini Lainnya

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Tren
10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

Tren
Cara Ubah File PDF ke JPG, Bisa Online atau Pakai Aplikasi

Cara Ubah File PDF ke JPG, Bisa Online atau Pakai Aplikasi

Tren
Mengenal Penyakit Infeksi Arbovirus, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Mengenal Penyakit Infeksi Arbovirus, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Tren
Federasi Sepak Bola Korea Selatan Minta Maaf Usai Negaranya Gagal ke Olimpade Paris

Federasi Sepak Bola Korea Selatan Minta Maaf Usai Negaranya Gagal ke Olimpade Paris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com