Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fosil Capit Kepiting Terbesar yang Hidup 9 Juta Tahun Lalu Ditemukan di Selandia Baru

Kompas.com - 02/03/2024, 08:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Fosil capit kepiting jantan yang sangat besar, utuh, dan terawetkan dengan sempurna yang lengkap dengan gerigi sepanjang 20 sentimeter (cm), ditemukan di Selandia Baru.

Dikutip dari IFL Science, Rabu (28/2/2024), penemuan tersebut merupakan fosil capit kepiting terbesar yang pernah ada.

Ukuran spesimen yang sangat besar membuat para ilmuwan menduga bahwa spesimen ini bisa jadi merupakan pendahulu kepiting raksasa selatan yang beratnya bisa mencapai lebih dari 12 kilogram.

Fosil itu pertama kali ditemukan oleh seorang laki-laki bernama Karl Raubenheimer saat masih berusia belasan tahun, dilansir dari Scientific American, Kamis (29/2/2024).

Saat itu, Raubenheimer melihat capit besar yang menonjol dari singkapan batu yang dikelilingi tebing di dekat rumahnya di wilayah Taranaki, Pulau Utara, Selandia Baru.

Ia kemudian mengetuk-ngetuk batu tersebut, dan tak lama kemudian, seluruh fosil itu pun terkuak.

Baca juga: Kepiting Salju Menghilang dari Lepas Pantai Alaska, Apa Penyebabnya?

Sisa-sisa fosil serupa kembali ditemukan

Pada tahun-tahun berikutnya, Raubenheimer dan teman-temannya yang berburu fosil kembali menemukan beberapa sisa-sisa lain yang tampaknya berasal dari spesies yang sama.

Selanjutnya, satu dekade atau 10 tahun kemudian, Raubenheimer menemukan fosil utuh lainnya. Namun kali ini, yang ditemukan adalah seekor kepiting betina.

Ia kemudian menyumbangkan dua kepiting utuh tersebut ke Museum Te Papa Tongarewa di Selandia Baru dan mengirimkan foto-foto kepada ahli kepiting Barry van Bakel di Universitas Utrecht di Belanda.

Van Bakel langsung tahu bahwa fosil-fosil ini tidak seperti yang pernah dilihat sebelumnya.

Ia mengatakan bahwa itu adalah sebuah spesies kepiting raksasa yang baru, yang dijelaskan minggu ini di Jurnal Geologi dan Geofisika Selandia Baru.

Selandia Baru terkenal dengan ratusan spesimen kepiting dengan spesies Tumidocarcinus giganteus. Kepiting dewasa dari spesies ini memiliki ukuran tubuh rata-rata sekitar 14 cm.

Namun, meskipun kepiting baru ini hidup pada masa yang sama (zaman Miosen, sekitar sembilan juta tahun yang lalu), bentuk tubuhnya berbeda, dan bahkan lebih besar.

"Spesimen terbesar memiliki karapas delapan inci dan capit delapan inci (sekitar 20 cm) dan menjadikannya fosil kepiting terbesar yang pernah ditemukan," kata van Bakel.

Baca juga: Warganet Sebut Kepiting Sebastian di Little Mermaid Tak Hidup di Laut, Lalu di Mana Habitat Red Ghost Crab Ini?

Ciri-ciri kepiting raksasa Selandia Baru

Kepiting raksasa selatan jantan (Pseudocarcinus gigas) memiliki satu capit besar dengan ujungnya berwarna hitam. 

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com