Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kereta Barang di India Melaju Tak Terkendali Tanpa Masinis Sejauh 70 Kilometer

Kompas.com - 26/02/2024, 10:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kereta barang berlokomotif di India yang mengangkut 53 gerbong bermuatan material batu melaju tak terkendali tanpa masinis sejauh 70 kilometer, Minggu (25/2/2024).

Dikutip dari TheHindu pada Minggu (25/2/2024), kereta barang itu “tak sengaja” melakukan perjalanan tanpa masinis dari Kathua, Jammu dan Kashmir hingga Hoshiarpur, Punjab antara pukul 07.25 hingga 09.00 waktu setempat.

Meski sempat jalan tanpa kendali selama hampir 1,5 jam, pejabat setempat menyatakan tidak ada korban jiwa dan kerusakan properti akibat kejadian tersebut.

Baca juga: Alasan Mengapa Kereta Api Tidak Bisa Berhenti Mendadak

Kronologi kejadian

Berdasarkan laporan awal, sebelum kejadian kereta barang itu sempat berhenti di Stasiun Kathua untuk pergantian masinis.

Namun karena kondisi topografi di Stasiun Kathua yang miring, tanpa disadari kereta itu mulai berjalan dengan sendirinya menuju arah Pathankot.

Saat kereta berjalan sendiri, diketahui masinis dan asisten masinis tidak berada di dalam lokomotif.

Sumber resmi setempat menyatakan, diduga masinis lalai menarik rem tangan sebelum turun dari lokomotif.

Semakin lama, kecepatan dari kereta barang itu semakin bertambah karena medan jalur rel yang menurun.

Baca juga: Ramai soal Waktu Tunggu Antre Beli Tiket Kereta Bertambah, Ini Kata KAI

Kereta berhasil berhenti

Dilansir dari LiveMint, Jumat (25/2/2024), untuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa dan mencegah kecelakaan, seluruh perlintasan sebidang di sepanjang rute yang dilewati kereta itu segera ditutup.

Selain itu, petugas yang ada di lapangan mencoba berbagai metode mekanis untuk memperlambat kecepatan kereta.

Kereta barang itu kemudian berhenti di dekat Unchi Bassi, Hoshiarpur karena jalur rel yang menanjak.

Pejabat berwenang kemudian segera melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai peristiwa tersebut.

“Penyelidikan telah dimulai untuk mengetahui penyebab pasti insiden tersebut,” ujar Manajer Divisi Lalu Lintas di Jammu, Prateek Srivastapa.

Baca juga: Penjelasan KAI soal Video Anak Tertabrak Kereta Saat Sedang Rekam Kereta Lain

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Profil Calvin Verdonk dan Jens Raven, Calon Penggawa Timnas yang Jalani Proses Naturalisasi

Profil Calvin Verdonk dan Jens Raven, Calon Penggawa Timnas yang Jalani Proses Naturalisasi

Tren
Bisakah Suplemen Kesehatan Mencegah Kantuk Layaknya Kopi?

Bisakah Suplemen Kesehatan Mencegah Kantuk Layaknya Kopi?

Tren
Kasus Sangat Langka, Mata Seorang Wanita Alami Kebutaan Mendadak akibat Kanker Paru-paru

Kasus Sangat Langka, Mata Seorang Wanita Alami Kebutaan Mendadak akibat Kanker Paru-paru

Tren
Cara Buat Kartu Nikah Digital 2024 untuk Pengantin Lama dan Baru

Cara Buat Kartu Nikah Digital 2024 untuk Pengantin Lama dan Baru

Tren
Saat Warganet Soroti Kekayaan Dirjen Bea Cukai yang Mencapai Rp 51,8 Miliar...

Saat Warganet Soroti Kekayaan Dirjen Bea Cukai yang Mencapai Rp 51,8 Miliar...

Tren
Sejarah Tanggal 2 Mei Ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional

Sejarah Tanggal 2 Mei Ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional

Tren
7 Instansi yang Sudah Membuka Formasi untuk CASN 2024

7 Instansi yang Sudah Membuka Formasi untuk CASN 2024

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Daerah yang Merasakan Gempa Bandung M 4,2 | Madinah Banjir Setelah Hujan Turun 24 Jam

[POPULER TREN] Daerah yang Merasakan Gempa Bandung M 4,2 | Madinah Banjir Setelah Hujan Turun 24 Jam

Tren
Batal Menggagas Benaromologi

Batal Menggagas Benaromologi

Tren
Bukan Pluto, Ilmuwan Temukan Bukti Baru Adanya Planet Kesembilan dalam Tata Surya

Bukan Pluto, Ilmuwan Temukan Bukti Baru Adanya Planet Kesembilan dalam Tata Surya

Tren
Disebut Hewan Pemalas, Berikut Beberapa Fakta Unik tentang Kungkang atau Sloth

Disebut Hewan Pemalas, Berikut Beberapa Fakta Unik tentang Kungkang atau Sloth

Tren
Ramai soal Aturan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Penjelasan Menkop-UKM

Ramai soal Aturan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Penjelasan Menkop-UKM

Tren
Ramai soal Mahasiswi Undip Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah, Mundur Usai Diungkap Warganet

Ramai soal Mahasiswi Undip Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah, Mundur Usai Diungkap Warganet

Tren
Head to Head Indonesia vs Irak, Tim Garuda Terakhir Menang pada Tahun 2000

Head to Head Indonesia vs Irak, Tim Garuda Terakhir Menang pada Tahun 2000

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com