Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Perancis Demo Bangun Tembok Cegah Politikus Keluar, Ada Apa?

Kompas.com - 26/02/2024, 07:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Petani Perancis melakukan demo dengan membangun tembok di luar kota untuk mencegah para politikus keluar.

Aksi demonstrasi petani Perancis tersebut dibagikan melalui video lewat akun media sosial X @MarioNawfal, Sabtu (24/2/2024).

Dalam videonya, tampak beberapa petani laki-laki asal Perancis membuat balok beton untuk membangun tembok di luar pagar kota.

"FRENCH FARMERS BUILD A WALL TO KEEP THE POLITICIANS IN," tulis pengunggah.

Video aksi petani Perancis yang bangun tembok saat demo lantas viral. Hingga Minggu (25/2/2024), unggahan tersebut tayang 8,1 juta kali, disukai 100.000 warganet, dan dibagikan 21.000 kali.

Lalu, apa yang sebenarnya terjadi dengan para petani di Perancis?

Baca juga: Petani Kanada Didenda Rp 937 Juta karena Pakai Emoji Jempol, Begini Kisahnya


Demo bangun tembok ala petani Perancis

Ratusan petani Perancis melakukan demonstrasi pada Jumat (23/2/2024) sehari sebelum pembukaan Salon de l'Agriculture, pameran pertanian internasional tahunan di sana.

Diberitakan media lokal RTL, ratusan petani dari Prefektur Sarthe mengendarai traktor memasuki pusat Kota Le Mans yang berada sebelah barat laut Perancis.

Para petani berkumpul di depan gerbang alun-alun Place Aristide-Briand yang menjadi batas kota tersebut. Mereka memarkirkan traktor di sepanjang alun-alun prefektur dan jalur trem sekitarnya hingga menutupi jalan.

Kemudian, berbekal bahan-bahan bangunan yang mereka bawa, para petani ini membuat balok-balok beton untuk membangun tembok yang menutup gerbang akses ke luar Le Mans.

Dikutip media lokal Sweet FM, para petani mengisi traktornya dengan balok beton, kantong semen, pasir, air, dan alat pengaduk semen.

Secara terorganisir, para demonstran mendirikan bangunan setinggi kira-kira tiga meter dengan balok beton tersebut. Mereka kemudian menyemprotkan cat ke tembok dengan tulisan "Tembok Kemarahan".

Aksi tersebut berlangsung dalam suasana yang ramah. Para petugas polisi hanya mengawasi para demonstran dari jarak yang aman dan tidak mengintervensi.

Setelah itu, para petani menyebarkan ribuan ban bekas dan bola-bola dari tumpukan jerami ke sepanjan alun-alun.

Namun, dilansir dari Ouest France, alun-alun Prefektur Sarthe kembali seperti semula pada Sabtu (24/2/2024) pagi. Tidak ada bekas tembok atau sisa-sisa aksi para petani yang dilakukan sehari sebelumnya.

Baca juga: Selandia Baru Berencana Pungut Pajak ke Petani atas Sendawa dan Kentut Sapi, untuk Apa?

Halaman:

Terkini Lainnya

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Daftar Lengkap Link Pengumuman Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024, Cek di Sini!

Daftar Lengkap Link Pengumuman Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024, Cek di Sini!

Tren
Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Tren
Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Tren
4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Gunakan Garpu Tanah dan Tidur dengan Bercak Darah

4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Gunakan Garpu Tanah dan Tidur dengan Bercak Darah

Tren
Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Tren
KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

Tren
11 Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Imbas Kecelakaan Bus di Subang

11 Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Imbas Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemerintah Wajibkan Semua Penduduk Ikut BPJS Kesehatan, Bagaimana jika Tidak Mampu?

Pemerintah Wajibkan Semua Penduduk Ikut BPJS Kesehatan, Bagaimana jika Tidak Mampu?

Tren
Berstatus DPO, Begini Ciri 3 Buronan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Berstatus DPO, Begini Ciri 3 Buronan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Tren
Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa Kali Pertama dan Sekarang

Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa Kali Pertama dan Sekarang

Tren
Mengenal Spesies Ikan Baru di Pegunungan Meratus, Punya Penis di Bawah Kepala

Mengenal Spesies Ikan Baru di Pegunungan Meratus, Punya Penis di Bawah Kepala

Tren
Musim Haji 2024, Begini Prakiraan Cuaca di Arab Saudi dan Cara Mengeceknya

Musim Haji 2024, Begini Prakiraan Cuaca di Arab Saudi dan Cara Mengeceknya

Tren
OpenAI Luncurkan GPT-4o secara Gratis di ChatGPT, Apa Itu?

OpenAI Luncurkan GPT-4o secara Gratis di ChatGPT, Apa Itu?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com