KOMPAS.com - Tidur dengan menggunakan kipas angin adalah salah satu alternatif tidur nyenyak masyarakat yang hidup di negara tropis.
Pasalnya, kipas angin dapat membantu menjaga suhu ruangan lebih sejuk dan melancarkan sirkulasi udara, dikutip dari Amerisleep.
Dengan sirkulasi udara lancar maka seseorang bisa tertidur lebih lelap dan tidak kepanasan di malam hari.
Kendati demikian, kebiasaan tidur dengan kipas setiap hari juga dinilai kurang baik lantaran dapat memicu berbagai masalah kesehatan.
Lantas, apa yang akan terjadi pada tubuh ketika tidur dengan menggunakan kipas angin setiap hari?
Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Tidur Larut Malam Setiap Hari?
Tidur dengan kipas angin yang menyala di malam hari dapat memberikan manfaat yang nyata, yakni membuat tubuh tetap sejuk, dikutip dari Healthline.
Saat tubuh merasa sejuk, maka ini dapat memberikan rasa nyaman saat tidur.
Pasalnya, suhu yang terlalu panas di malam hari bisa membuat seseorang gerah, yang pada akhirnya membuat mereka tidak bisa tidur nyenyak.
Selain itu, bila terlalu banyak berkeringat, maka dapat menyebabkan hilangnya mineral penting yang dibutuhkan tubuh akibat dehidrasi.
Meskipun tak semua orang beranggapan sama, namun kebisingan yang dibuat dari kipas angin dinilai bisa menciptakan suasana yang menenangkan.
Dengungan tersebut mirip dengan suara white noise yang dapat membantu seseorang tertidur.
Dalam sebuah penelitian yang melibatkan 40 bayi yang baru lahir, para peneliti menemukan bahwa 80 persen tertidur dalam waktu 5 menit setelah terpapar suara white noise dibandingkan dengan 25 persen bayi dalam kelompok kontrol.
Baca juga: 5 Fakta Menarik tentang Memori Manusia, Dapat Hilang karena Kurang Tidur
Beberapa penelitian menunjukkan, menyalakan kipas angin di malam hari dapat menurunkan risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS) pada bayi.
Dalam sebuah artikel tahun 2008 yang diterbitkan dalam Archives of Pediatric Adolescent Medicine, para peneliti menemukan penggunaan kipas angin saat tidur dikaitkan dengan penurunan risiko SIDS sebesar 72 persen.