Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Nadya, WNI yang Memilih Tinggal di Karavan dan Hidup Nomaden untuk Jelajahi Eropa

Kompas.com - 10/02/2024, 10:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Nomaden di dataran Eropa menjadi bagian hidup dari Nadya Nathania Teddy (25), perempuan asli Indonesia, sejak Juni 2023.

Bersama suami, Florian Marchand (26), Nadya memutuskan tinggal di mobil kemping, karavan atau lebih dikenal campervan, alih-alih rumah tetap untuk mengelilingi dan menikmati keindahan Eropa.

Pemilik akun X (dulu Twitter) @sucreroses_ ini menceritakan, hidup nomaden di karavan bermula dari sang suami yang rindu masa kecilnya.

"Awal mulanya itu dulu suamiku waktu kecil sering campervan sama keluarganya tapi cuma waktu libur sekolah," kata Nadya, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (8/2/2024).

"Setiap libur sekolah mereka sekeluarga pergi pakai campervan dan keliling Eropa," sambungnya.

Baca juga: Hidup di Kapal Yacht Selama 5 Tahun, Ika Permatasari-Olsen: Tak Ada Rencana Menetap Lagi di Darat

Awalnya coba-coba, berkembang jadi keinginan tetap

Memimpikan keseruan bepergian mengarungi batas-batas negara di Benua Biru, Florian mengutarakan idenya kepada Nadya.

Berbeda dengan sewaktu kecil, Nadya mengatakan, suaminya ingin benar-benar tinggal di karavan dan bukan sekadar liburan.

Nadya yang tertarik pun mengiyakan ide pria asal Perancis itu dan mulai mencoba hidup di mobil kemping selama setengah tahun.

"Dia pengin campervan tidak cuma buat liburan doang, tapi pengin benar-benar tinggal di campervan. Cobain selama enam bulan," ceritanya.

Demi melancarkan rencana yang telah disusun bersama, keduanya memutuskan keluar dari pekerjaan tetap untuk menghabiskan waktu selama enam bulan mengelilingi Eropa.

Namun, rencana awal enam bulan tinggal di karavan ternyata berkembang menjadi keinginan untuk terus tetap mendiami rumah mungil nomadennya.

Alumnus Manajemen Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung ini pun mencurahkan hampir semua pengalamannya melintasi negara demi negara dalam sebuah kanal YouTube bertajuk "Nadya Keliling Eropa".

Tak disangka, video keseruan itu menuai ketertarikan banyak penonton yang penasaran dengan ceritanya.

Dari sanalah Nadya dan suami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan panjang menjejaki tanah Eropa.

"Karena dulu kita nggak tahu bakal dapat uang dari YouTube. Setelah aku mulai nge-YouTube ternyata banyak yang menonton dan mulai dapat adsense, makanya kita bisa ngelanjutin campervan lagi," kata Nadya.

Baca juga: Menangkap Aurora Borealis di Islandia, Sheravina: Ada Cahaya Hijau dan Pink Menari di Langit Malam!


Halaman:

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com