Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Nadya, WNI yang Memilih Tinggal di Karavan dan Hidup Nomaden untuk Jelajahi Eropa

Kompas.com - 10/02/2024, 10:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Mulai keliling lagi setelah rehat dua bulan

Usai "masa percobaan" selama enam bulan, Nadya dan suami sempat berhenti menetap di karavan selama kurang lebih dua bulan.

Start awal Februari 2024, tepatnya pada Selasa (6/2/2024) lalu, pasangan ini kembali melanjutkan petualangan untuk menyusuri Eropa.

Meski menghadapi sejumlah kendala, termasuk beberapa bagian mobil kemping yang mengalami kerusakan, Nadya mengaku antusias dengan perjalanannya kali ini.

"Hari ini hari kedua aku mulai campervan setelah dua bulan stop, posisiku masih di Perancis, tepatnya di Perancis selatan," kata Nadya bersemangat.

Menilik pengalamannya di tahun lalu, dia senang melihat pemandangan yang terus berganti setiap hari, seiring berpindahnya karavan dari satu tempat ke tempat lain.

"Sukanya kita pindah-pindah terus setiap hari, pemandangannya ganti-ganti terus setiap hari. Kita juga bisa mengunjungi tempat-tempat yang super bagus tapi nggak turistik, jadi tempat yang hidden gem (belum banyak yang tahu)," papar Nadya.

Selain pemandangan indah tak membosankan, tinggal di karavan juga terbilang lebih praktis untuk berkeliling Eropa.

Dia dan suami hanya perlu memarkirkan kendaraan di tempat tersedia, tanpa harus repot menenteng barang dan mengurus penginapan.

"Enaknya lagi kita tidak usah bayar hotel, jadi tinggal parkir saja. Parkiran campervan juga gratis, cuma harus bayar bensin. Bensinnya cukup mahal di sini," ucapnya.

Baca juga: Cerita Pasutri Lansia Asal Australia, Pilih Tinggal di Kapal Pesiar karena Lebih Murah dari Panti Jompo

Hampir mirip rumah

Hanya satu kekurangan hunian mungilnya. Menurut Nadya, karavannya tergolong sempit jika dibandingkan dengan rumah tetap biasa.

"Dukanya, tempatnya kan kecil, rumahnya kecil, campervan ini panjangnya cuma 7 meter, lebar 2 meter. Jadi cuma 14 meter persegi rumah kita," sebutnya.

Meski begitu, Nadya mengaku nyaman tinggal di rumah nomadennya karena terdiri dari banyak ruang, termasuk kamar mandi, toilet, dapur, tempat tidur, serta ruang makan.

Dilengkapi saluran pembuangan yang bagus, dirinya sangat terbantu dengan kehadiran tempat pembuangan air kotor yang hampir ada di setiap kota.

"Jadi ada semua, benar-benar kayak rumah aja," kata Nadya.

Wanita berusia 25 tahun ini mengungkapkan, dia dan suami pasti akan menetap di sebuah rumah permanen suatu saat nanti.

Rencana meninggalkan karavan baru akan dilakukan saat pasangan beda negara ini mempunyai anak.

"Tapi sekarang, apalagi YouTube juga jalan, jadi kita manfaatin aja dulu untuk tinggal di campervan, paling tidak satu tahun atau enam bulanan lagi," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com