Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Vitamin dan Suplemen yang Tidak Dianjurkan Dikonsumsi Bersamaan

Kompas.com - 10/02/2024, 08:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Vitamin dan suplemen sama-sama bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan memberikan nutrisi pada tubuh, apabila dikonsumsi dengan cara yang tepat. 

Meski memiliki manfaat yang hampir sama, namun vitamin bisa Anda peroleh dari makanan, sementara suplemen tidak.

Pasalnya, suplemen adalah produk buatan yang dimaksudkan untuk melengkapi asupan makanan dan dikonsumsi dalam bentuk pil, kapsul, tablet, atau cairan.

Meski begitu, keduanya sama-sama bermanfaat untuk pemenuhan nutrisi tubuh, menurunkan risiko penyakit tertentu, dan mendukung kesehatan secara keseluruhan, dikutip dari Verywell Health.

Perlu Anda ketahui bahwa beberapa vitamin dan suplemen bahkan tidak dianjurkan untuk dikonsumsi dalam waktu bersamaan.

Hal tersebut karena, keduanya dapat menimbulkan interaksi satu sama lain yang dapat membahayakan tubuh.

Lantas, apa saja vitamin dan suplemen yang tak boleh dikonsumsi bersamaan?

Baca juga: 5 Jenis Ikan yang Kaya Vitamin D, Baik untuk Kesehatan Tulang

Vitamin dan suplemen yang tak boleh dikonsumsi bersamaan

Konsumsi vitamin sesuai usia.SHUTTERSTOCK/SERSOLL Konsumsi vitamin sesuai usia.
1. Vitamin C dengan vitamin B12

Vitamin C adalah antioksidan penting yang baik untuk kesehatan sistem kekebalan tubuh. Sementara itu, vitamin B-12 adalah vitamin yang dapat membantu menjaga sistem saraf dan membentuk sel darah merah.

Studi menunjukkan bahwa mengonsumsi kedua suplemen ini secara bersamaan dapat mengurangi jumlah vitamin B12 yang diserap dan dimetabolisme oleh tubuh.

Oleh karena itu, para ahli merekomendasikan untuk mengonsumsi suplemen ini terpisah atau setidaknya dengan selang waktu dua jam.

2. Suplemen vitamin A dengan makanan kaya vitamin A

Dilansir dari Medicine Net, vitamin A adalah vitamin yang larut dalam lemak, kelebihan vitamin ini nantinya akan disimpan di dalam tubuh.

Untuk alasan tersebut, Anda sebenarnya tidak perlu mengonsumsi vitamin A setiap hari.

Pasalnya, terlalu banyak vitamin A dapat menyebabkan tulang lemah dan lebih banyak patah tulang seiring bertambahnya usia. Hal ini juga dapat membahayakan bayi yang belum lahir.

Jika Anda sedang hamil atau mengonsumsi suplemen vitamin A, hindari makan hati lantaran makanan ini sangat tinggi vitamin A.

Sehingga, meskipun Anda tidak mengonsumsi suplemen vitamin A, sebaiknya Anda hanya memakannya seminggu sekali agar tidak mengonsumsinya terlalu banyak.

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Ketika Minum Vitamin C Setiap Hari?

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Tren
10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com