KOMPAS.com - Transparency International kembali menobatkan Denmark menjadi negara paling bersih dari korupsi sepanjang 2023, pada Selasa (30/1/2024).
Indeks Persepsi Korupsi adalah metode pengukuran yang menunjukkan kecenderungan tindak korupsi di dunia.
Prestasi ini bukan barang baru bagi Denmark. Salah satu negara Skandinavia ini tercatat sudah enam kali berturut-turut menyabet predikat ini.
Dilansir dari Corruption Perception Index, Denmark menduduki peringkat pertama dari 180 negara paling tidak korup di dunia dengan capaian skor 90 dari 100.
Disusul dengan Finlandia dan Selandia Baru dengan skor masing-masing 87 dan 85.
Lantas, apa alasan Denmark jadi negara paling bersih dari korupsi 2023?
Baca juga: Profil Frederik X, Raja Baru Denmark Pengganti Ratu Margrethe II
Penentuan skor Indeks Persepsi Korupsi menggunakan data dari 13 sumber eksternal, termasuk Bank Dunia, Forum Ekonomi Dunia, perusahaan konsultan dan risiko swasta, lembaga think tank, dan lain-lain.
Jadi, skor tersebut mencerminkan pandangan ahli, pelaku bisnis, dan analis pasar.
Dikutip dari Transparency International, alasan Denmark berhasil menjadi negara paling bersih dari korupsi karena penegakan hukum yang kuat.
Terdapat konsensus yang meyanikin, pemberantasan korupsi melibatkan partisipasi masyarakat dan mekanisme transparansi seperti keterbukaan informasi.
Selain itu, sistem integritas negara tersebut juga berfungsi dengan baik. Para pemimpin negara di Denmark juga memiliki komitmen yang kuat terhadap antikorupsi.
Denmark bahkan mewajibkan para menteri mereka untuk mempublikasikan informasi bulanan tentang pengeluaran perjalanan dan hadiah mereka.
Seluruh aspek tersebut saling berkorelasi sehingga menghasilkan tingkat korupsi yang lebih rendah.
Studi terbaru juga menunjukkan bahwa, kebebasan pers turut berperan penting dalam mengendalikan korupsi di negara yang demokrasinya sudah mapan, salah satunya Denmark.
Baca juga: Daftar Negara Paling Korup di Dunia 2023 Versi Transparency International, Indonesia Nomor Berapa?
Meskipun mencatatkan prestasi gemilang selama enam tahun terakhir, Perwakilan Organisasi Transparency International di Denmark, Jesper Olsen memberikan wejangan kepada pemerintah Denmark, agar tidak berpuas diri dengan capaian tersebut.