Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral di TikTok, Foto Orang-orang Jawa yang Diduga Dibawa Belanda ke Suriname

Kompas.com - 30/01/2024, 21:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Video yang menampilkan foto enam orang yang diperkirakan orang Jawa yang dibawa oleh Belanda ke Suriname, Amerika Selatan, ramai diperbincangkan di media sosial TikTok, Kamis (25/1/2024). 

Dalam video yang diunggah oleh akun TikTok, @nuffather27, tampak lima pria dan satu wanita, lengkap dengan keterangan nama, usia, dan tanggal keberangkatan.

Adapun nama, usia, dan tanggal keberangkatan 6 orang dalam foto tertulis tersebut tertulis:

  • Amat bin Amat dari Gaboes (25th): 30-6-1928
  • Noran bin Miet dari Tanahdoearatoes (18th): 10-9-1925
  • Nyi Isah bin Ning dari Teloekpoetjoeng (24th): 5-5-1925
  • Saderi dari Bekasi (30th): 2-8-1923
  • Amat dari Tjabangbungin: 2-8-1923
  • Saijan dari Rawabamboe (26th): 20-8-1924

Lantas, benarkah foto tersebut adalah orang-orang Jawa yang dibawa ke Suriname pada masa penjajahan Belanda? Berikut penjelasan ahli sejarah. 

Baca juga: Didi Kempot dan Kedekatannya dengan Negara Suriname

Penjelasan ahli

Staf Pengajar Departemen Sejarah Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia Didik Pradjoko menjelaskan, belum ada bukti keenam orang yang fotonya viral di TikTok tersebut adalah orang Jawa yang dibawa Belanda ke Suriname. 

"Belum ada yang bisa memastikannya," jelas Didik, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (30/1/2024). 

Kendati belum dapat memastikannya, Didik menyampaikan, selama ini banyak dokumentasi berupa foto dan video yang menampilkan jejak orang-orang Jawa di Suriname.

"Memang ada dokumentasinya (foto dan film), Terlebih jumlah penduduknya yang dari orang Jawa di Suriname lebih dari 10 persen," ujar dia.

Salah satu bukti dokumentasi keberadaan orang Jawa di Suriname, kata Didik, dapat dilihat di lagu bertajuk Matur Nuwun Simbah yang dapat disaksikan di Youtube.

Terlepas dari bukti dokumentasi jejak orang Jawa di Suriname, menurut Didik, buruh yang didatangkan Belanda ke Suriname pada abad ke-19 banyak yang berasal dari Jawa.

"Buruh yang didatangkan ke Suriname sejak akhir abad ke-19 banyak dari Jawa Tengah dan Jawa Timur," kata Didik.

Baca juga: Kronologi Tenggelamnya Kapal migran di Lepas Pantai Yunani, Menewaskan 79 Orang dan Ratusan Lainnya Hilang


Sejarah awal kehadiran orang Jawa di Suriname

Dilansir dari laman resmi Kemdikbud, jejak orang Jawa di Suriname bermula dari kondisi perekonomian di negara itu yang tengah karut-marut karena dihapuskannya perbudakan, sejak 1 Juli 1863 silam.

Padahal, kala itu Suriname masih membutuhkan banyak buruh untuk mengurusi lahan perkebunan .

Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah Belanda kemudian menandatangani perjanjian bersama Inggris untuk mendatangkan buruh migran dengan sistem kontrak ke Suriname pada 1870.

Tiga tahun berselang, atau tepatnya pada tahun 1873, perjanjian tersebut gol. Belanda mulai mendatangkan buruh migran dari negara jajahannya, dan berlangsung hingga tahun 1939.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com