KOMPAS.com - Asam jawa adalah buah tropis dengan rasa manis-asam, yang umum digunakan sebagai bahan masakan.
Tanaman ini menghasilkan polong mirip kacang yang berisi biji-biji dan daging buah yang berserat.
Dilansir dari laman Healthline, asam jawa juga memainkan peran penting dalam pengobatan tradisional.
Dalam bentuk minuman, ia biasa digunakan untuk mengobati diare, sembelit, demam, dan malaria. Kulit kayu dan daunnya juga digunakan untuk mempercepat penyembuhan luka.
Baca juga: Manfaat Mengonsumsi Air Jeruk Nipis bagi Penderita Diabetes
Asam jawa kaya akan nutrisi, di mana 120 gram daging buahnya mengandung:
Baca juga: Potensi Khasiat Tanaman Kumis Kucing untuk Menurunkan Tekanan Darah
Asam jawa juga mengandung sedikit vitamin C, K, B6 (piridoksin), B5 (asam pantotenat), folat, dan selenium.
Selain itu, buah tanaman ini juga mengandung 6 gram serat, 3 gram protein, dan kurang dari 1 gram lemak.
Polifenol dalam asam memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi. Ini dapat bermanfaat sebagai perlindungan terhadap penyakit seperti penyakit jantung, kanker, dan diabetes.
Baca juga: Khasiat Buah Pare untuk Menurunkan Kolesterol Menurut Penelitian
Dikutip dari laman BBC Good Food, berkat polifenol dan flavonoid, asam jawa telah terbukti menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL).
Daging buah asam jawa yang kering juga ditemukan memiliki efek antihipertensi, dengan menurunkan tekanan darah diastolik.
Diketahui, asam jawa mengandung polifenol seperti flavonoid, dan beberapa di antaranya dapat membantu mengatur kadar kolesterol dan baik untuk meningkatkan kesehatan jantung.
Antioksidan dalam asam jawa juga disebut dapat membantu mengurangi kerusakan oksidatif, yang merupakan penyebab utama penyakit jantung.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di Jurnal Plos, asam jawa merupakan makanan kesehatan alami dengan sifat hipokolesterolemia dan antioksidan.
Baca juga: Potensi Manfaat Terong untuk Menurunkan Kolesterol Jahat
Buah tropis ini berpotensi meningkatkan penghabisan kolesterol, menghambat biosintesis kolesterol, meningkatkan penyerapan dan pembersihan LDL-C dari jaringan perifer dan menekan akumulasi trigliserida di hati.