Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis-jenis Penyakit Polio, dari Ringan hingga Menyebabkan Kelumpuhan

Kompas.com - 07/01/2024, 16:00 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Polio, atau Poliomyelitis, adalah penyakit yang berisiko melumpuhkan bahkan mengancam jiwa yang disebabkan oleh virus polio.

Virus ini menyebar dari orang ke orang dan dapat menginfeksi sumsum tulang belakang seseorang sehingga menyebabkan kelumpuhan.

Dilansir dari laman WHO, polio atau poliomyelitis adalah penyakit virus yang sangat menular dan sebagian besar menyerang anak-anak di bawah usia 5 tahun.

Virus ini ditularkan dari orang ke orang terutama melalui jalur fekal-oral atau, lebih jarang, melalui media umum (misalnya air atau makanan yang terkontaminasi).

Baca juga: Gejala dan Tanda-tanda Polio pada Anak yang Harus Diwaspadai Orangtua

Ia kemudian berkembang biak di usus, yang kemudian dapat menyerang sistem saraf dan menyebabkan penyakit. kelumpuhan.

Virus polio yang muncul secara alami, yang disebut virus polio tipe liar, telah dibasmi di sebagian besar negara dan hanya menyebabkan sedikit kasus polio.

Versi lain dari virus ini, yang disebut vaccine-derived poliovirus (VDPV), lebih tersebar luas dan kini menyebabkan sebagian besar infeksi di seluruh dunia.

Perlu dicatat bahwa polio didefinisikan sebagai penyakit kelumpuhan. Jadi hanya orang dengan infeksi lumpuh yang dianggap mengidap penyakit polio.

Baca juga: Polio Muncul di Klaten, Ini Penyebab, Gejala, dan Cara Pencegahannya

Jenis-jenis penyakit polio

Jenis-jenis polio dan gejalanya.iStockphoto/mtreasure Jenis-jenis polio dan gejalanya.

Mengutip dari laman Mayo Clinic, berikut adalah beberapa jenis polio dan gejala yang ditimbulkan:

1. Polio abortif

Sekitar 5 persen penderita virus polio menderita penyakit versi ringan yang disebut poliomielitis abortif, dan menimbulkan gejala mirip flu yang berlangsung 2-3 hari, termasuk:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Sakit tenggorokan
  • Sakit perut
  • Kehilangan selera makan
  • Mual
  • Muntah.

Baca juga: Mulai 2023, Vaksin Polio Bayi Akan Diberikan 2 Kali di Seluruh Provinsi

2. Polio nonparalitik

Polio nonparalitik menyerang sekitar 1 persen dari orang yang terinfeksi virus polio. Meski demikian jenis ini tidak menyebabkan kelumpuhan.

Selain memiliki gejala mirip flu yang lebih parah, gejala polio nonparalitik mungkin termasuk:

  • Sakit atau rasa kaku pada leher
  • Sakit atau kaku pada lengan atau kaki
  • Sakit kepala parah
  • Kekakuan pada tulang belakang dan leher
  • Refleks menurun
  • Kelemahan otot.

Baca juga: Hanya 1 Kasus Ditemukan, Mengapa Polio Ditetapkan KLB? Ini Alasannya

3. Polio lumpuh

Ini adalah kondisi penyakit polio paling serius, yang berawal seperti polio nonparalitik. Namun jenis ini bisa berkembang menjadi tanda dan gejala yang lebih parah, termasuk:

  • Rasa sakit yang luar biasa
  • Sensitivitas ekstrem terhadap sentuhan
  • Sensasi kesemutan atau tertusuk-tusuk
  • Kejang atau kedutan otot
  • Kelemahan otot berkembang menjadi kelumpuhan lemas.

Anggota badan apa pun berisiko, namun kelumpuhan pada salah satu kaki adalah yang paling sering terjadi, diikuti dengan kelumpuhan pada salah satu lengan.

Baca juga: Indonesia KLB Polio, Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Penularannya

4. Sindrom pasca polio

Sindrom pasca polio adalah munculnya tanda/gejala baru atau perkembangan masalah. Hal ini biasanya terjadi beberapa dekade setelah menderita polio.

Tanda dan gejala umum meliputi:

  • Kelemahan dan nyeri otot atau sendi yang progresif
  • Kelelahan
  • Pengecilan otot
  • Masalah pernapasan atau menelan
  • Gangguan pernapasan yang berhubungan dengan tidur, seperti sleep apnea
  • Menurunkan toleransi terhadap suhu dingin.

Dari beberapa jenis penyakit polio di atas, kelumpuhan adalah gejala paling parah yang berhubungan dengan virus polio karena dapat menyebabkan cacat permanen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com