Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polio Muncul di Klaten, Ini Penyebab, Gejala, dan Cara Pencegahannya

Kompas.com - 06/01/2024, 12:30 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus polio dilaporkan di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, dan Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur.

Tak hanya itu, virus polio juga ditemukan pada sampel lingkungan di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.

Menyikapi temuan tersebut, Sub pekan Imunisasi Nasional Polio dilakukan di semua wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur serta Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Hal itu sesuai dengan Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor 1051 Tahun 2023 yang diterbitkan pada 29 Desember 2023.

Dikutip dari Kompas.id, Subpekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio, menurut rencana, dilakukan dengan memberikan vaksin oral nOPV2 ke seluruh sasaran anak usia 0-7 tahun tanpa memandang status imunisasi sebelumnya.

Sub-PIN Polio dilakukan dua putaran dengan putaran pertama pada 15 Januari 2024 dan putaran kedua pada 19 Februari 2024.

Temuan kasus polio di Klaten

Sebelumnya seorang anak di kabupaten Klaten, Jawa Tengah berinisial N (6) dinyatakan positif polio setelah pulang dari Sampang, Madura, Jawa Timur.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Klaten, Anggit Budiarto mengatakan, N dan orangtuanya sebelumnya berada di Sampang, Madura selama 1,5 bulan. 

Selang empat hari setelah berada di Klaten, N kemudian mulai mengalami demam, lalu diikuti gejala tidak kuat berjalan dan menderita kelumpuhan.

Mengetahui kondisi tersebut, orangtua N kemudian membawanya ke RSUP dr Sardjito, Yogyakarta.

“Akhirnya di sana dilakukan pemeriksaan laboratorium ditemukan virus polio. Keluar dengan diagnosa polio," kata Anggit, dikutip dari Kompas.com, Rabu (3/1/2024).

Anggit mengatakan, saat ini N sudah mulai membaik dan masih dilakukan pengobatan serta isolasi mandiri di rumah.

Baca juga: Mulai 2023, Vaksin Polio Bayi Akan Diberikan 2 Kali di Seluruh Provinsi


Apa itu polio? 

Ilustrasi vaksin polio oralShutterstock/frank60 Ilustrasi vaksin polio oral

Dikutip dari Infeksi Emerging Kemenkes, polio merupakan virus yang termasuk dalam golongan Human Enterovirus yang bereplikasi di usus dan dikeluarkan melalui tinja.

Polio dapat menyerang anak pada usia berapa pun. Meskipun demikian, polio sering menyerang anak-anak di bawah umur lima tahun.

Penyakit polio disebabkan oleh virus polio yang menargetkan sel-sel saraf di sumsum tulang belakang dan batang otak yang mengontrol pergerakan otot.

Virus polio yang muncul secara alami atau biasa disebut virus polio tipe liar, telah dituntaskan di sebagian besar negara dan hanya menyebabkan sedikit kasus polio.

Versi lain dari virus ini, yang disebut virus polio yang diturunkan dari vaksin (VDPV), lebih tersebar luas dan kini menyebabkan sebagian besar infeksi di seluruh dunia.

VDPV terdapat di beberapa negara yang menggunakan vaksin oral dengan virus polio yang dilemahkan. 

Baca juga: Kembali Bertambah, 3 Anak di Aceh Dinyatakan Positif Virus Polio

Gejala polio

Dilansir dari Medical News Today, kebanyakan orang yang terinfeksi virus polio tidak menunjukkan gejala apa pun.

Sekitar 1 dari 4 orang (atau 25 dari 100) penderita infeksi virus polio akan mengalami gejala mirip flu yang meliputi:

  • Sakit tenggorokan
  • Demam
  • Kelelahan
  • Mual
  • Sakit kepala
  • Sakit perut.

Gejala seperti ini biasanya berlangsung selama 2 hingga 5 hari, kemudian hilang dengan sendirinya.

Sebagian kecil orang yang terinfeksi virus polio akan mengalami gejala lain yang lebih serius yang memengaruhi otak dan sumsum tulang belakang, seperti:

  • Meningitis, yaitu infeksi pada sumsum tulang belakang dan/atau otak yang terjadi pada sekitar 1–5 dari 100 orang dengan infeksi virus polio.
  • Kelumpuhan atau kelemahan pada lengan, kaki, atau keduanya terjadi pada sekitar 1 dari 200 orang hingga 1 dari 2000 orang.

Baca juga: Hanya 1 Kasus Ditemukan, Mengapa Polio Ditetapkan KLB? Ini Alasannya

Halaman:

Terkini Lainnya

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com