Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: AirAsia QZ8501 Jatuh di Selat Karimata, Kalimantan Tengah

Kompas.com - 28/12/2023, 07:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini, sembilan tahun yang lalu, pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 jatuh di perairan Selat Karimata dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah pada 28 Desember 2014.

QZ8501 lepas landas dari Bandara Internasional Juanda, Surabaya dan dijadwalkan tiba di Bandara Internasional Changi, Singapura.

Dua pilot, empat awak kabin, termasuk 156 penumpang dinyatakan tewas dalam kecelakaan tersebut.

Berikut kronologi AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata.

Baca juga: Penjelasan AirAsia soal Video Pramugara yang Ajak Penumpang Bernyanyi Sang Dewi di Pesawat


Kronologi AirAsia QZ8501 jatuh 28 Desember 2014

AirAsia QZ8501 awalnya terbang dari Bandara Internasional Juanda, Minggu (28/12/2014) pukul 05.35 WIB.

Setelah lepas landas, pilot mendeteksi gangguan pada sistem rudder travel limiter (RTL) di ekor pesawat, dikutip dari Kompas.com (1/12/2015)

Gangguan tersebut terdeteksi melalui tanda peringatan pukul 06.01 WIB.

Mengetahui adanya gangguan, pilot berusaha mengatasi masalah ini dengan mengikuti prosedur yang tertuang dalam electronic centralized aircraft monitoring (ECAM).

Namun, gangguan yang sama kembali terjadi pukul 06.09 WIB dan mendorong pilot melakukan tindakan dengan prosedur yang sama.

Empat menit setelah gangguan kedua muncul, terjadi lagi masalah pada bagian yang sama dan tanda peringatan yang serupa.

Pilot pun kembali menjalankan prosedur berdasarkan ECAM. Kendati demikian, masalah pada bagian yang sama kembali muncul.

Baca juga: Bos AirAsia Unggah Foto Dipijat Sambil Telanjang Dada Saat Rapat, Ini Reaksi Warganet

Prosedur tidak sesuai ECAM

Soejanto Tjahjono yang pada saat itu menjabat sebagai Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengatakan, pilot mengubah prosedur yang tidak sesuai dengan ECAM setelah gangguan keempat terjadi.

Ia menyampaikan, masalah tersebut berbeda dengan tiga gangguan sebelumnya.

Gangguan yang keempat sempat dialami oleh QZ8501 di Bandara Internasional Juanda.

Pada saat itu, teknisi pesawat melakukan reset circuit breaker (CB) pada flight augmentation computer (FAC).

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com